Sarkoma Ewing, Kanker Perenggut Kelincahan Anak

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 21 Des 2016 21:41 WIB
Dunia maya diramaikan dengan kisah Lolyta Agustina yang terbaring sakit di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, akibat kanker sarkoma ewing.
Kanker sarkoma ewing merupakan jenis kanker tulang yang banyak menyerang anak dan remaja usia 10-20 tahun. (Thinkstock/kdshutterman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia maya diramaikan dengan kisah Lolyta Agustina (@lolytagstna), seorang gadis yang kini terbaring sakit di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, akibat kanker sarkoma ewing.

Meski terdengar asing, menurut American Cancer Society, kanker sarkoma ewing termasuk jenis kanker yang sering menyerang anak-anak dan remaja.

Sarkoma Ewing ditemukan oleh James Ewing pada 1921. Menurut Ewing, kanker berbeda dengan osteosarkoma, jenis kanker tulang yang paling sering ditemukan pada remaja, dengan kisaran usia 10-20 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memiliki perbedaan dari segi bentuk sel penyakitnya, kanker sarkoma Ewing ini juga lebih memberikan respon terhadap radioterapi.

Ada banyak sebab yang membuat kanker ini muncul, namun dugaan utama penyakit tersebut adalah mutasi genetik akibat perubahan kromosom.

Di Indonesia, kasus kanker sarkoma ewing terbilang langka. Menurut kajian yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam penelitian oleh Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, keganasan penyakit ini menduduki peringkat ke-13 dari seluruh penyakit kanker ganas pada anak di Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM.

Studi yang dilakukan Teny Tjitra Sari dalam jurnal Sari Pediatri pada 2011 lalu, menyebutkan terdapat 26 pasien kanker sarkoma ewing, dari 2112 pasien pengidap kanker ganas di Divisi Hematologi Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM.

Artinya, hanya satu persen dari pasien kanker anak yang menderita sarkoma ewing di Indonesia.

Kendati terbilang umum, di Amerika Serikat, angka kejadiannya pun tidak bisa disebut sering. Data publikasi ilmiah Achmad Fauzi Kamal dari Departmen Ortopedi dan Traumatologi RSCM pada 2011 menyatakan kejadian ini hanya 0,3 kasus per satu juta remaja usia 15-19 tahun di Negeri Paman Sam.

Baik kajian oleh Teny dan Achmad sama-sama menunjukkan penyakit ini lebih sering berpeluang diderita oleh remaja pria, dengan perbandingannya adalah 1,3 kasus pada anak laki-laki dan 1 kasus pada perempuan.

Bermula dari Benjolan

Achmad menjabarkan, nyeri dan benjolan adalah gejala yang paling umum ditemukan pada pasien sarkoma Ewing. Pada awalnya, nyeri terasa ringan namun dengan cepat menjadi berat sehingga memerlukan obat anti nyeri.

Hal ini juga disebutkan oleh Loly dalam unggahan Instagram-nya. Loly bercerita penyakitnya bermula dari mata kakinya yang bengkak.

“Mata kaki aku bengkak kayak orang keseleo tapi rasanya tuh ga sakit dan yaudah aku biarin aja sampe akhirnya aku kebentur lagi dan itu baru aku ngerasain sakit dan aku fikir aku keseleo soalnya aku bawa untuk jalan agak sakit, langsung aku minta urut dan akhirnya di bawa ke tukang urut sama mamahku,” ujarnya.

[Gambas:Instagram]

Tapi setelah berkali-kali diurut, kakinya tak kunjung membaik. Hingga akhirnya, salah seorang tukang urut menyarankannya untuk periksa ke dokter.

Loly pun melakukan berbagai pemeriksaan dan berganti-ganti rumah sakit, sehingga akhirnya diketahui bahwa dia mengidap kanker ganas stadium tiga. Tidak hanya itu, karena sel kankernya sudah menyebar, Loly tidak hanya mengidap kanker tulang tapi juga kanker paru-paru.

“Sarkoma ewing ini lebih sering menyerang ekstremitas atau tulang gerak baik di lengan atau kaki. Kemudian tulang penyusun dinding dada seperti iga, kepala dan leher, dan lokasi lain. Sarkoma Ewing bila ganas bisa menyerang anggota organ lainnya,” jelas Achmad.

Dia menambahkan, beberapa gejala lain yang sering muncul adalah demam, anemia, peningkatan laju pengendapan darah, nyeri punggung, gangguan kencing dan buang air besar.

Kendati demikian, Teny menyebut, kanker tersebut bukannya tidak bisa diobati.

"Keberhasilan terapi pada keganasan kelompok sarkoma Ewing sudah sangat meningkat," kata Teny.

"Terapi telah banyak meningkatkan kemampuan sembuh pasien dari 15-20 persen dengan pembedahan dan atau radiasi, menjadi 60-70 persen."

[Gambas:Instagram]

Loly sendiri kini tengah melakukan kemoterapi. Dia menggunakan Dachiony, yang termasuk obat impor.

"Guys, aku lagi butuh banget info kalian. Aku lagi butuh obat kemo namanya Dachiony. Katanya itu dia impor dari luar," ujar Loly, melalui video Instagram.

Video yang dia unggah Selasa (20/12) itu telah dilihat lebih dari 947 ribu kali dan mengundang 7212 komentar berupa dukungan dan berupaya membantunya mendapatkan obat tersebut.

Adapun beberapa jenis kanker yang sering ditemukan pada anak adalah leukimia atau kanker darah, kanker otak, neuroblastoma atau kanker yang menyerang sistem saraf sejak janin, limfoma, rhabdomyosarkoma, retinoblastoma, dan kanker tulang termasuk osteosarkoma dan sarkoma Ewing.

(les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER