Larangan Duterte Turunkan Angka Cedera Akibat Petasan

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 11:43 WIB
Larangan tersebut dibuat lantaran Presiden Filipina itu khawatir dengan jumlah anak-anak yang cedera akibat petasan.
Ilustrasi. (REUTERS/Agung Parameswara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan Filipina mengumumkan penurunan jumlah penduduk yang cedera akibat petasan pada malam Tahun Baru kemarin, setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat aturan baru mengenai larangan penggunaannya.

Melansir AFP pada Selasa (3/1), Menteri Kesehatan Filipina Paulyn Ubial menyatakan bahwa terjadi 350 kasus cedera akibat petasan dan kembang api dalam perayaan tahun baru kemarin. Namun, angka tersebut jauh menurun dari rata-rata kejadian hingga 1000 kasus per tahun dalam satu dekade terakhir.

Ubial mengatakan, seorang anak tiga tahun di Cabanatuan menderita cedera tangan akibat petasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus terburuk terjadi pada gadis 15 tahun. Ia menderita koma setelah peluru nyasar mengenai kepalanya saat menonton pertunjukan kembang api di distrik Malabon, sebelah Manila.

"Ini adalah insiden paling menyedihkan bagi kami. Meski sudah turun menjadi 350 kasus, masih banyak anak yang menderita akibat petasan," kata Ubia.

Larangan penggunaan petasan dan membatasi penggunaannya hanya untuk acara publik dinyatakan Duterte sebelum perayaan tahun baru berlangsung.

Ia mengaku kalau peraturan itu dibuat karena sangat peduli pada anak-anak yang biasanya jadi korban dari petasan. 

"Setidaknya yang dapat saya katakan atau lakukan adalah mengeluarkan peringatan bahwa petasan itu sangat berbahaya," kata Duterte.

Sebelum menjadi Presiden Filipina, Duterte juga menyatakan larangan yang sama saat masih menjabat sebagai Wali Kota Davao.

"Kini orang takut menyalakan petasan karena larangan presiden. Mereka memiliki kesan bahwa mereka akan ditangkap atau dihukum ketika ketahuan menyalakan petasan," ujar Ubial.

Duterte memang dikenal sebagai pemimpin negara yang tegas. Tahun lalu, ia dikritik dunia, termasuk Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), setelah mendeklarasikan perang terhadap narkoba, yang menyebabkan lebih dari lima ribu penduduk Filipina terduga pelaku kriminal tewas.

Duterte memenangi pemilu Filipina tahun lalu setelah berjanji akan memberantas peredaran narkotika dengan melenyapkan sepuluh ribu pelaku kriminal.

Ia juga berjanji akan menggunakan gaya kepemimpinan semasa menjabat wali kota, termasuk melarang merokok di restoran dan hotel serta memberantas minuman keras di tempat umum.

(chs/ard)
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER