Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia maya China tengah meradang. Publik terkejut dengan tayangan seorang nenek 92 tahun yang dikurung di kandang babi oleh putranya sendiri.
Kegeraman tersebut turut menyeret pertanyaan yang ada di China terkait upaya negara komunis itu melindungi jumlah penduduk yang makin menua.
Melansir
AFP, wanita bermarga Yang dikurung di kandang babi oleh putra kandung dan menantunya sendiri. Mereka juga tidak menyediakan makanan dan pakaian cukup bagi sang ibu yang semestinya dirawat dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi itu diketahui setelah sebuah video menjadi viral di media sosial seperti twitter, Weibo, yang menggambarkan kondisi wanita renta itu sangat lemah setelah dikurung.
"Saya kehilangan penglihatan," kata Yang lemah saat merangkak keluar dari kandang babi itu.
Putra dan menantu Yang mengatakan sang ibu pindah secara suka rela ke ruangan tanpa pintu, berdinding batu, dan di belakang dapur tersebut.
Mereka menyangkal pemberitaan oleh media lokal yang mengatakan sang nenek sengaja ditempatkan dalam kandang babi.
Video viral itu diambil pada awal Januari oleh para pejabat yang menemukan dan menyelamatkan Yang.
Kini Yang dirawat intensif di rumah sakit mengingat tubuhnya yang tak lagi muda namun belum pulih sepenuhnya.
Saat menjadi perbincangan di dunia maya, netizen mengatakan putra Yang dan menantunya 'tidak manusiawi' dan 'berlaku binatang'.
Publik bahkan juga menyumpah keduanya akan diperlakukan oleh keturunan mereka sesuai dengan perbuatan mereka pada Yang.
Pertumbuhan penduduk tua di China tumbuh dengan pesat, dan lemahnya pelayanan kesehatan lansia membuat ratusan juta penduduk usia lanjut dalam kesulitan.
Kesulitan tersebut berupa akses kesehatan yang masih belum layak dan bantuan menjalani kegiatan sehari-hari. Menurut Badan Pusat Statistik China, negara itu memiliki 212 juta penduduk di atas usia 60.
Masalah semakin parah di daerah pelosok dengan banyak orang lanjut usia tinggal sendirian ditinggal anak mereka merantau di kota-kota besar.
Pada 2013, China meloloskan peraturan 'hak lansia' yang di antaranya mengatur ketentuan anak untuk mengunjungi secara rutin orang tua mereka.
(end)