Jakarta, CNN Indonesia -- Ikatan Bidan Indonesia mengatakan kondom sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah atau menunda kehamilan masih dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
Padahal, kondom adalah alat kontrasepsi yang mampu mencegah penularan penyakit seksual seperti HIV-AIDS di keluarga.
Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi menyebut kaum ibu masih malu datang ke bidan untuk mendapatkan informasi, atau membeli kondom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di sisi lain, para suami juga enggan menggunakan kondom. Kondom bagi sebagian pria Indonesia masih dianggap sebagai penghalang mendapatkan kenikmatan berhubungan seksual.
"Diajari cara memasang kondom dengan alat peraga. Nah ibu-ibu di daerah malu-malu ngeliatnya. Mereka juga risih menyampaikan ke suaminya, malu. Padahal sudah suami-istri," kata Emi di Jakarta, Kamis (19/1).
Dalam sosialisasi Keluarga Berencana (KB) di daerah, pada umumnya yang datang adalah para istri. Para suami memiliki kesibukan lain, seperti bekerja.
"Ya diterima sih diterima, tapi tidak langsung bisa mengubah pola pikirnya sehingga penggunaan kondom di daerah terpencil itu tidak jadi pilihan yang utama," tutur Emi.
Menurut Emi, masyarakat masih memilih menggunakan pil, IUD, dan implan sebagai alat kontrasepsi. Akan tetapi yang mampu mencegah penyebaran penyakit seksual adalah kondom.
Emi berpendapat, reaksi malu dari masyarakat terkait kondom dikarenakan pendidikan kesehatan reproduksi yang belum pernah dijelaskan dengan benar.
Sebagai konsekuensi pemahamana kesehatan reproduksi yang rendah, risiko penyebaran penyakit menular seksual termasuk HIV masih tinggi di masyarakat.
Data dari Kementerian Kesehatan yang dirilis pada 2016, jumlah HIV di Indonesia dilaporkan mencapai 208.920 jiwa. Ibu rumah tangga merupakan penderita terbesar berdasarkan kategori pekerjaan, yakni sebanyak 11.655 orang.
Untuk sebaran wilayah, Jakarta jadi provinsi terbanyak dengan 41.891 jiwa dan diikuti Jawa Timur sebanyak 27.575 dan Papua sebanyak 22.429 orang.
Sedangkan pengenalan tentang alat kontrasepsi sudah dimulai di Indonesia sejak dekade 70-an melalui program Keluarga Berencana (KB) guna menghambat laju pertumbuhan penduduk.
(end/les)