Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Tahun Baru China, produsen buah ceri di Selandia Baru . Pasalnya, permintaan buah merah manis itu sangat tinggi di daratan Tiongkok.
Dilansir dari
Reuters pada Selasa (24/1), dalam tujuh tahun terakhir, China dan Taiwan menjadi pelanggan tetap buah ceri asal Selandia Baru.
Sekitar 60 persen impor buah ceri dari Selandia Baru dikirim ke China dan Taiwan. Tahun 2016, tercatat nilai ekspornya mencapai NZ$31 juta (sekitar Rp413 miliar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, Selandia Baru telah mengekspor sebanyak 900 ton buah ceri, jumlah yang terbesar sepanjang awal tahun ini.
Tim Jones, bos dari perusahaan produsen buah Summerfruit, menilai ekspor tersebut diperkirakan akan tumbuh menjadi hingga sekitar NZ$50 juta pada tahun ini (sekitar Rp481 miliar).
Senada, Tracey Burns dari perusahaan eksportir Freshmax, mengatakan kalau permintaan pasar di China dan Taiwan sangat fenomenal.
Maskapai penerbangan Singapore Airlines dikerahkan sebagai bantuan untuk mengangkut buah ceri dari Selandia Baru ke China dan Taiwan.
Kamis lalu, maskapai yang berbasis di Singapura itu mengirim 300 ton buah ceri.
Permintaan tinggi itu tentu saja merepotkan para petani di Selandia Baru.
“Teman saya di China minta dikirimkan buah ceri sebanyak 500 ton. Padahal kebun kami hanya bisa memproduksi 50 ton,” kata Martin Milne, seorang petani di Cromwell.
Batas kesibukan ekspor buah ceri dari Selandia Baru mulai berangsur reda pada tiga hari sebelum Tahun Baru China, yang kali ini dirayakan pada Sabtu (28/1).
“Ini sedikit mengkhawatirkan, karena diperkirakan akan terjadi hujan badai pada minggu ini,” kata Milne.
(okt/ard)