Jakarta, CNN Indonesia -- Komunitas pecinta binatang, Yayasan Scorpion meminta agar dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh termasuk dari segi psikologis terhadap beruang madu yang terlantar di Kebun Binatang Bandung. Pasalnya, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) menunjukkan kondisi beruang dalam keadaan sehat.
“Kami mempertanyakan hasil pemeriksaan beruang yang dilakukan PKBSI, apakah pemeriksaan kesehatan ini menyeluruh, tidak hanya fisik tapi psikis," kata Kepala Investigasi Yayasan Scorpion Marison Guciano, di Jakarta, belum lama ini.
Marison tak percaya 11 beruang madu di kebun binatang itu dalam keadaan sehat. Berdasarkan hasil investigasi Yayasan Scorpion dan video yang viral di media sosial, beruang madu tersebut menunjukkan gejala perilaku stress berat. Hal itu terlihat dari perilaku beruang madu yang tidak nyaman, kerap mondar-mandir di kandang, mengemis meminta makanan, dan bahkan sampai memakan kotorannya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu salah satu gejala stress, apalagi karena kondisi kandang sangat jauh dari standar habitat alaminya," tutur Marison.
Beruang madu merupakan jenis hewan yang hidup secara individual. Namun, di Kebun Binatang Bandung, terdapat 11 ekor beruang yang disatukan dalam dua kandang kecil. Para beruang tersebut terdiri dari tiga jantan dan delapan betina.
Di kandang sempit tersebut, beruang tidak bisa melakukan kegiatan alami, seperti berjalan-jalan sembari mencari makanan.
Mereka juga suka mengorek tanah untuk mencari serangga dan binatang kecil lainnya. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan di kebun binatang tersebut, lantaran lantai kandang tertutup semen.
Salah satu kandang, juga tidak memiliki pohon hidup. Padahal beruang madu memiliki hobi memanjat batang kayu. Di sisi lain, air yang disediakan di kolam pun terlihat keruh.
Beruang merupakan hewan omnivora, yang berarti pemakan segala, mulai dari biji-bijian, buah-buahan hingga daging. Namun di kebun binatang, beruang hanay diberi makan roti.
Selain itu, Kebun Binatang Bandung juga tidak memiliki dokter hewan. Padahal, ketersediaan dokter hewan merupakan syarat mutlak untuk berdirinya sebuah kebun binatang.
Sebelumnya, Yayasan Scorpion sudah menerbitkan petisi melalui situs
Change.org bertajuk ‘Selamatkan Beruang Kelaparan di Kebun Binatang Bandung’ yang ditujukan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Hingga Rabu (25/1), petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 52 ribu netizen. Para aktivis lingkungan itu kini tengah menunggu tindak lanjut dari pemerintah terkait pengelolaan Kebun Binatang Bandung.
(les)