Jakarta, CNN Indonesia -- Kanker paru bisa saja menghinggapi semua manusia dari beragam latar belakang. Namun, ada satu kategori manusia yang paling beresiko terkena kanker paru, yakni perokok berusia 40 tahun ke atas.
Dr. Eilsna Syahruddin mengatakan para perokok yang berusia 40 tahun ke atas lebih berisiko karena mereka sudah lama merokok. Timbunan residu rokok di dalam paru-paru inilah yang menyebabkan kanker akhirnya muncul.
Seperti diketahui, kanker bukanlah jenis penyakit yang muncul tiba-tiba. Kanker paru menempuh perjalanan panjang sebelum akhirnya menjadi kronis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Biasanya, perokok di Indonesia itu mulai merokok di usia 20 tahun. Dan 30 tahun itu sebenarnya tubuh sudah mulai tidak normal, lalu di usia 40 barulah kanker itu menjadi kronis karena sudah berkembang pesat,” ujar Elisna di Jakarta, Jumat (10/2).
Namun, Elisna mengingatkan, bukan hanya para perokok aktif saja yang berisiko terkena kanker paru. Perokok pasif, atau orang yang hanya terpapar asap rokok, bahkan lebih berpotensi terkena kanker paru.
“Asap rokok itulah yang berbahaya dan menyebabkan kanker paru, bukan rokoknya,” kata Elisna.
Asap rokok bisa menyebabkan kanker paru lewat dua cara. Pertama, aliran asap yang masuk ke napas merusak aluran pernapasan manusia. Kedua, asap rokok adalah karsinogen sehingga berpotensi menyebabkan kanker dalam tubuh manusia.
Elisna mengatakan, untuk Indonesia dan dunia, asap rokok masih merupakan penyebab tertinggi kanker paru-paru. Ia mencontohkan, di Kanada dan Amerika pada 10 tahun lalu, jumlah pria yang terkena kanker paru-paru sangat tinggi. Hal ini berbanding lurus dengan tingginya jumlah pria perokok di dua tempat tersebut.
Namun, kini, banyak pria yang berhenti merokok karena kesulitan ekonomi. Hasilnya, angka laki-laki penderita kanker paru di kedua wilayah itu pun menurun drastis.
“Tapi, untuk perempuan yang menderita kanker paru justru naik, karena perokok perempuan juga meningkat,” kata Elisna.
Kematian akibat rokok di dunia saat ini memang tinggi. World Health Organization (WHO) dan National Cancer Institute di Amerika bahkan memperkirakan angka kematian karena rokok meningkat menjadi 8 juta orang per tahun pada 2030, dari jumlah kematian saat ini yang sebesar 6 juta orang per tahun.
(chs)