Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kesehatan mengaku siap menghadapi persoalan kesehatan yang diakibatkan banjir. Kesiapan tersebut berupa persediaan logistik seperti obat dan tenaga kesehatan.
"Antisipasi itu sudah jadi kewajiban. Setiap kabupaten/kota sudah memiliki logistik, setiap daerah masing-masing sudah punya stok cadangan," Kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yurianto saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (21/2).
Achmad menjelaskan setiap kabupaten/kota sudah memasok stok obat untuk 12 bulan ditambah dengan dua bulan sebagai cadangan.
Untuk tingkat provinsi, logistik obat tersedia untuk 12 bulan ditambah empat bulan, sedangkan di tingkat pusat untuk 12 bulan ditambah enam bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cadangan itu yang digunakan kalau ada bencana, seperti banjir, kalau kurang nanti di-
back up provinsi dan pusat. Obat-obatannya mencakup obat influenza, ISPA, diare, dan lainnya," tutur Achmad.
Achmad juga menyebut Kemenkes sudah menyediakan paket gizi guna mengantisipasi masalah nutrisi yang diakibatkan banjir.
Paket gizi tersebut berupa makanan pendamping ASI, ibu hamil, balita dan anak anak sekolah. Achmad mengatakan setiap provinsi rata-rata memiliki 10 ton paket gizi.
"Kalau dalam pelaksanaannya ada yang kurang, isi lagi. Seperti contoh banjir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, itu sudah diisi lagi," ujar Achmad.
Sementara itu untuk tenaga kesehatan, Kemenkes sudah meminta seluruh rumah sakit rujukan tingkat daerah hingga pusat menyiagakan tenaga medis yang siap dikirim ke lokasi bencana.
Berdasarkan pemantauan Kemenkes, kata Achmad, sejauh ini semua daerah memliki pasokan yang cukup dan belum ada laporan kekurangan dan masih ditangani di tingkat kabupaten/kota.
"Untuk banjir di Jakarta, masih bisa ditangani oleh Suku Dinas Kota," kata Achmad.
Hujan yang turun selama beberapa hari terakhir membuat sejumlah daerah, termasuk ibu kota, terendam banjir. Akibatnya, ribuan rumah terendam dan masyarakat terpaksa mengungsi.
"Berdasarkan laporan masyarakat sebanyak 401 laporan mengenai banjir di Jakarta dan sekitarnya, dilaporkan ribuan rumah dan jalan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi 10-150 cm," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas
BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Berdasarkan data BNPB, terdapat 51 titik banjir dan genangan yang tersebar di Jakarta yaitu di 11 titik di Jakarta Selatan, 29 titik di Jakarta Timur, dan 11 titik di Jakarta Utara.
(end/chs)