LANCONG SEMALAM
Nostalgia 'Ngeceng' di Kawasan Blok M
Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Minggu, 12 Mar 2017 09:42 WIB
17.00 - Pesta Durian Tahunan
Sudah dua tahun belakangan, Blok M Square mengadakan pesta buah durian. Beragam jenis durian serta olahannya berjejer di kios-kios kecil di pelataran Blok M Square.
Orang yang keluar ataupun hendak masuk ke dalam gedung pasti akan menyempatkan diri sebentar untuk sekedar membeli makanan ringan ataupun menyicipi buah durian, termasuk CNNIndonesia.com.
19.30 - Gulai Tikungan
Menjelang malam, deretan penjual Gulai Tikungan atau disingkat Gultik sudah mulai terlihat di sepanjang Blok M.
Nama Gultik yang terkenal sejak tahun 1997, didapatkan dari konsumen yang biasanya makan di sana. Awalnya, para pedagang hanya menyebut dengan gulai saja.
Singkatan pertama, Gultik bisa berarti Gulai Tikungan, karena lokasi yang berada di dekat bundaran antara SMA 6, GOR Bulungan, dan Blok M Plaza.
Sedangkan singkatan lainnya, Gultik juga bisa berarti Gulai Itik, karena porsinya yang sedikit dengan nasi yang diletakkan di pinggir piring.
Sugeng Rahayo, salah satu pedagang Gultik yang ditemui CNNIndonesia.com mengatakan, saat ini terdapat 28 pedagang gulai di sana. Artinya, pembeli tidak perlu takut kehabisan jika datang sampai jam 5 pagi.
Keunikan lainnya, 28 pedagang Gultik itu berasal dari kampung yang sama yaitu Sukoharjo, Solo. Mereka juga diketahui satu rukun tetangga di sana.
Harga yang diberikan pun seragam. Jika makan di sana, harganya Rp10 ribu per porsi. Namun, jika dibungkus harganya Rp15 ribu per porsi.
Saat makan di sana, pembeli juga dapat mendengar penyanyi keroncong yang sedang mengamen.
Belum kenyang setelah makan Gultik, CNNIndonesia.com melanjutkan perjalanan untuk menyicipi Sate Sambas di Jalan Sungai Sambas, yang hanya berjarak lima menit perjalanan dengan sepeda motor.
Sate Sambas menjual menu sate ayam atau sate kambing seharga Rp40 ribu per porsi.
22.00 - Sudut Jepang
Tidak lengkap jika datang ke Blok M tanpa menikmati kehidupan malamnya. Jika siang hari Blok M Square disesaki oleh kaum wanita, maka malam hari Blok M Square dipadati oleh kaum pria.
Hiburan malam dalam bentuk karoke dan bar ala Jepang menjadi pilihan mereka.
Sejak pukul 9 malam Little Tokyo di Blok M Square mulai menunjukkan denyut nadinya. Mobil mewah, sekelompok pria berkemeja kerja, dan perempuan cantik, menjadi pemandangan yang tak asing ditemui.
Lampu neon bertuliskan huruf kanji berpendar ceria, seakan ikut bergembira.
Karena tempat yang dituju penuh, CNNIndonesia.com lalu meluncur ke Shibuya Cafe, yang berada di Kamome Building, Melawai.
Bagi penikmat minuman bir, dapat menikmati bir sepuasnya dengan harga Rp100 ribu. Namun, tidak lupa dengan memesan camilan sebagai syaratnya.
Kalau masih lapar, bisa makan di Ramen 38 Sanpachi yang berada di pelataran Kamome Building. Shibuya Cafe buka hingga jam 12 malam, sementara Ramen 38 Sanpachi buka sepanjang malam.
Puas menikmati bir di Shibuya Cafe, CNNIndonesia.com lalu turun ke Ramen 38 Sanpachi untuk lanjut menikmati sake.
(ard)
Sudah dua tahun belakangan, Blok M Square mengadakan pesta buah durian. Beragam jenis durian serta olahannya berjejer di kios-kios kecil di pelataran Blok M Square.
Orang yang keluar ataupun hendak masuk ke dalam gedung pasti akan menyempatkan diri sebentar untuk sekedar membeli makanan ringan ataupun menyicipi buah durian, termasuk CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang malam, deretan penjual Gulai Tikungan atau disingkat Gultik sudah mulai terlihat di sepanjang Blok M.
Nama Gultik yang terkenal sejak tahun 1997, didapatkan dari konsumen yang biasanya makan di sana. Awalnya, para pedagang hanya menyebut dengan gulai saja.
Singkatan pertama, Gultik bisa berarti Gulai Tikungan, karena lokasi yang berada di dekat bundaran antara SMA 6, GOR Bulungan, dan Blok M Plaza.
Sedangkan singkatan lainnya, Gultik juga bisa berarti Gulai Itik, karena porsinya yang sedikit dengan nasi yang diletakkan di pinggir piring.
 Salah sati penjual Gultik di Blok M. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor) |
Sugeng Rahayo, salah satu pedagang Gultik yang ditemui CNNIndonesia.com mengatakan, saat ini terdapat 28 pedagang gulai di sana. Artinya, pembeli tidak perlu takut kehabisan jika datang sampai jam 5 pagi.
Keunikan lainnya, 28 pedagang Gultik itu berasal dari kampung yang sama yaitu Sukoharjo, Solo. Mereka juga diketahui satu rukun tetangga di sana.
Harga yang diberikan pun seragam. Jika makan di sana, harganya Rp10 ribu per porsi. Namun, jika dibungkus harganya Rp15 ribu per porsi.
Saat makan di sana, pembeli juga dapat mendengar penyanyi keroncong yang sedang mengamen.
Belum kenyang setelah makan Gultik, CNNIndonesia.com melanjutkan perjalanan untuk menyicipi Sate Sambas di Jalan Sungai Sambas, yang hanya berjarak lima menit perjalanan dengan sepeda motor.
Sate Sambas menjual menu sate ayam atau sate kambing seharga Rp40 ribu per porsi.
22.00 - Sudut Jepang
Tidak lengkap jika datang ke Blok M tanpa menikmati kehidupan malamnya. Jika siang hari Blok M Square disesaki oleh kaum wanita, maka malam hari Blok M Square dipadati oleh kaum pria.
Hiburan malam dalam bentuk karoke dan bar ala Jepang menjadi pilihan mereka.
Sejak pukul 9 malam Little Tokyo di Blok M Square mulai menunjukkan denyut nadinya. Mobil mewah, sekelompok pria berkemeja kerja, dan perempuan cantik, menjadi pemandangan yang tak asing ditemui.
Lampu neon bertuliskan huruf kanji berpendar ceria, seakan ikut bergembira.
Karena tempat yang dituju penuh, CNNIndonesia.com lalu meluncur ke Shibuya Cafe, yang berada di Kamome Building, Melawai.
Bagi penikmat minuman bir, dapat menikmati bir sepuasnya dengan harga Rp100 ribu. Namun, tidak lupa dengan memesan camilan sebagai syaratnya.
Kalau masih lapar, bisa makan di Ramen 38 Sanpachi yang berada di pelataran Kamome Building. Shibuya Cafe buka hingga jam 12 malam, sementara Ramen 38 Sanpachi buka sepanjang malam.
Puas menikmati bir di Shibuya Cafe, CNNIndonesia.com lalu turun ke Ramen 38 Sanpachi untuk lanjut menikmati sake.
(ard)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER