Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah lift penumpang dan barang jatuh di Blok M Square, Jakarta Selatan, pada Jumat (17/3) siang. Lift yang merosot dari lantai tiga ke lantai basement itu ditumpangi lebih dari 30 orang.
Terjebak di dalam lift, atau elevator, kadang menakutkan, khususnya bagi yang kerap menyaksikan berbagai tragedi atau adegan terjebak di lift, dalam film dan tayangan televisi.
Namun, jika terjebak di lift dalam kehidupan nyata, seseorang patut mengetahui cara untuk menyiasatinya supaya tetap bertahan hidup dan keluar dengan selamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa cara menyiasati itu di antaranya:
Tetap tenang dan tidak panik. Berkesan klise, akan tetapi ini menjadi penting karena panik hanya akan membuat suasana menjadi lebih tidak terkontrol. Menjadi tenang akan membuat berpikir lebih jernih dan mampu mengatasi situasi menjadi lebih baik. Tetaplah tenang dan ingat bahwa ini nyata dan bukan film, dan lift modern bukanlah sesuatu yang tiba-tiba akan jatuh hancur berkeping-keping, meskipun kabelnya ada yang putus.
Jika gelap, cari sumber cahaya. Mungkin dengan menghidupkan layar ponsel atau aplikasi senter yang terdapat di dalamnya.
Jangan berpikir untuk keluar melalui langit-langit lift. Untungnya, lift modern saat ini tidak punya langit-langit yang bisa dibongkar, akan tetapi kalaupun ada, melakukan hal ini akan lebih berbahaya.
Berpikir positif. Ingatlah bahwa saat terjebak di dalam lift, Anda masih bernafas dan itu artinya masih hidup. Buang jauh-jauh akan kondisi terburuk, sebagai gantinya tetaplah berpikir positif meskipun terjebak dan semua dinding seperti tak bisa terbuka. Di samping itu ketahuilah bahwa di dalma lift ada kamera sehingga dianjurkan tidak melakukan tindakan bodoh atau nanti akan terekam dan menyesalinya jika rekaman itu diputar.
Tekan tombol setiap lantai satu per satu. Kemudian, tekan tombol 'buka'. Jika tidak ada satupun yang terbuka, lift berarti rusak. Buat cara agar orang lain tahu kondisi yang terjadi.
Melihat garis batas pintu lift dan dinding. Jika melihat cahaya di antaranya, berarti lift berhenti di dekat lantai. Anda dapat berteriak minta tolong agar ada yang membantu membuka pintu. Jangan paksa pintu dibuka dari dalam, biarkan orang yang memiliki kuncinya yang membuka.
Jika tidak melihat cahaya yang masuk dari garis pembatas pintu, berarti lift berhenti di antara lantai, dan tidak ada seorang pun yang bisa mendengar atau dimintai tolong. Cari pertolongan lewat ponsel. Jika tidak membawa ponsel, ada tombol alarm. Tekan ini berulang. Petugas yang mendengar akan memberikan bantuan. Jika menyadari tidak ada yang dapat menolong teriakan, jangan berputus asa. Tetap terus tekan tombol, dan yakini bahwa akan diselamatkan.
Periksa waktu kejadian. Jika menunggu lebih dari setengah jam dan tak ada satupun yang memberi bantuan, bisa coba alternatif upaya lain. Gunakan sepatu untuk memukul dinding lift untuk membuat suara hingga terdengar orang di luar dan datang memberi bantuan. Jika terjadi di malam hari dan tidak ada orang lain yang menanggapi, bisa jadi akan bermalam di dalam lift. Jika ini terjadi berhentilah teriak dan memukul dinding. Buat diri senyaman mungkin dan tidur untuk hemat energi. Pagi harinya, saat gedung mulai aktif lagi, bisa coba upaya mencari bantuan lain.
Cari bantuan dengan menekan tombol alarm atau alat komunikasi dengan petugas di dalam lift.
Manfaatkan ponsel atau koneksi internet untuk memberi tahu orang luar atau terdekat. Jika dapat terhubung dengan mereka, beri tahu bahwa Anda terjebak di dalam lift dan meminta hubungi layanan darurat untuk membantu mengatasinya. Beri tahu juga alamat dan posisi tepat dan menunggu untuk dikeluarkan.
(rah)