Jakarta, CNN Indonesia -- Demi menolak rencana pendirian dan pengoperasian pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah, beberapa warga pun melakukan aksi mengecor kaki dengan semen.
Aksi ini terbilang nekat, karena risiko yang akan didapatkan saat kaki 'terpaku' tak berdaya karena cor semen itu tak main-main. Mulai dari kulit yang terbakar hingga kematian.
"Jika kaki terjepit (semen) maka aliran darah pun jadi tak lancar," kata Wanty Meiliawati, dokter umum dari MRCCC Siloam Semanggi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini akan menyebabkan jaringan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen. Kondisi tersebut juga akan menyebabkan kematian jaringan (iskemik)."
Dia mengatakan jika kondisi ini tak segera ditangani maka bisa berpotensi menyebabkan kematian.
Di sisi lain, paparan langsung semen basah ke kulit akan memberi efek buruk untuk kulit.
Mengutip laman
Elcosh (Electronic Library of Construction Occupational Safety & Health), paparan debu semen saja bisa membahayakan kesehatan seseorang, apalagi terkena kontak langsung dengan kulit.
Kandungan Material BerbahayaSemen bisa merugikan kesehatan jika terkena langsung ke kulit, mata, atau terhirup. Risiko lukanya dan penyakitnya tergantung pada durasi dan level paparan seseorang dengan semen serta sensitivitas kulit.
Risiko kesehatan ini disebabkan karena kandungan material berbahaya yang ada di dalam semen basah. Semen basah dan beton mengandung bahan alkali seperti kalsium oksida yang bersifat korosif pada jaringan tubuh manusia.
Selain itu semen juga mengandung
crystalline silica yang bersifat abrasif ke kulit. Kandungan ini juga berpotensi merusak paru-paru. Sedangkan kandungan kromium di dalamnya bisa menyebabkan reaksi alergi.
Semen basah yang terkena kulit dalam jangka pendek akan menyebabkan iritasi ringan. Namun kontak yang terus-menerus antara kulit dan semen basah akan memungkinkan kandungan alkali di dalamnya masuk ke kulit. Hal ini bisa menyebabkan kulit terbakar.
Kondisi yang membahayakan lainnya akan terjadi jika semen 'terjebak' di antara kulit. Jika hal ini terjadi, maka orang yang terpapar semen akan mengalami luka bakar yang serius.
Selain luka bakar, semen yang 'menempel' di salah satu anggota gerak akan membuat tubuh jadi sulit digerakkan. Terjepit dalam semen yang mengeras akan menyebabkan terjadinya
compartment syndrome.
Compartment syndrome adalah suatu kondisi yang terjadi karena adanya tekanan pada saraf, pembuluh darah, dan otot di antara ruang kosong dalam tubuh. Hal ini akan memicu terjadinya gangguan aliran darah serta kerusakan otot dan saraf.
(chs)