Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian warga dunia hanya mengenal Peru karena Maccu Piccu. Namun sebenarnya, Peru tak hanya punya harta karun Maccu Piccu. Peru juga punya kekayaan kuliner yang memesona.
Peru punya beragam makanan khas dengan bumbu dan aroma masakan yang kuat. Ceviche, atau ikan mentah yang dibumbui hanyalah salah satu dari kejutan kuliner yang dimiliki kuliner Peru.
"Laut, tanah, dan tumbuhan menjadi unsur penting dalam masakan Peru. Selain itu, iklim di sana juga membuat Peru banyak memiliki bahan makanan yang unik dan bisa diolah jadi banyak makanan khas," kata Eduardo Enrique Montes Traverso, koki tamu di Sailendra Restoran, asal Peru saat perkenalan kuliner Peru di JW Marriot Mega Kuningan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lebih dari 200 jenis kentang, ikan, dan juga cabai di Peru yang diolah jadi masakan. Ini jadi hal yang sangat berharga diperkenalkan ke seluruh dunia."
Eduardo mengungkapkan bahwa salah satu karakteristik masakan Peru adalah cita rasanya yang berbumbu kuat. Tak cuma kuat karena rempahnya, namun masakan Peru juga dikenal memiliki rasa sedikit pedas.
"Peru punya banyak jenis cabai. Ada yang pedas dan ada yang tidak pedas. Selain berbeda tingkat pedasnya, warna cabainya juga beragam," ucap Eduardo kepada
CNNIndonesia.com."Ada yang warnanya kuning, itu biasa dipakai untuk buat kari kuning. Kalau kari merah pakai cabai merah. Harus direbus satu jam agar menghasilkan rasa yang pedas."
Peru dikenal juga punya 'senjata rahasia' soal cabai. Negara ini memiliki aji pepper yang dikenal sebagai cabai terpedas di Peru. Berdasarkan warnanya, cabai ini memiliki tingkat pedas yang berbeda-beda. Aji pepper atau cabai aji yang berbentuk seperti cabai rawit ini memiliki tingkat kepedasan dari 15 ribu-75 ribu Scovilles Heat Unit (SHU).
Sebagai perbandingan, cabai rawit memiliki tingkat pedas antara 30 ribu-50 ribu SHU.
Selain itu penggunaan berbagai bumbu dan bahan masakan seperti jeruk nipis, bawang merah, bawang putih, daun ketumbar, cabai, dan lainnya sedikit memberikan indikasi adanya kemiripan kuliner Peru dengan Indonesia. Dalam beberapa masakan Indonesia, bumbu masak tersebut juga dipakai.
 Penggunaan bumbu seperti jeruk nipis, bawang merah, bawang putih, daun ketumbar, cabai, dan lainnya sedikit memberikan indikasi adanya kemiripan kuliner Peru dengan Indonesia. (Foto: CNN Indonesia/Christina Andhika Setyanti) |
Eduardo juga mengungkapkan bahwa sebenarnya kuliner Peru dan Indonesia memiliki kemiripan. Lidah orang Peru dan Indonesia, dianggap sama-sama punya 'ketangguhan' untuk mencecap rasa bumbu yang kuat. Hal ini tak dimiliki oleh orang-orang di belahan dunia lainnya.
"Saat harus memasak di negara lain, saya seringkali harus menurunkan kadar kekuatan rasa bumbunya. Menurut mereka terlalu menyengat rasanya."
"Ada miripnya dengan makanan Indonesia, terutama di sate. Kami di Peru juga punya sate yang mirip dengan sate Indonesia."
Padahal sebenarnya, kata Eduardo, makanan Peru seharusnya bisa dinikmati di seluruh dunia. Masakan Peru sebenarnya memiliki campuran cita rasa dari seluruh dunia.
Masakan khas Peru sendiri sebenarnya merupakan akulturasi kuliner dari berbagai negara di dunia. Meski setiap kota di Peru, memiliki makanan khasnya sendiri, namun secara umum makanan tradisional Peru dipengaruhi oleh kuliner China, Jepang, dan juga Eropa.
"Pengaruh dari China, kami memakai kecap asin dan saus tiram dan beberapa masakannya. Sedangkan pengaruh dari Jepang, kami juga memiliki hidangan ikan mentah seperti ceviche."
(rah)