Jakarta, CNN Indonesia -- Orang Rusia merupakan konsumen minuman beralkohol terbesar di dunia, tetapi kini sejumlah perusahaan minuman beralih mengembangkan bir tanpa alkohol yang mana akan menyelamatkan industri pembuatan bir di sana. Sebelumnya, industri pembuatan bir di Rusia macet akibat inisiatif pemerintah yang melarang warganya untuk minum minuman beralkohol.
Berdasarkan riset dari Nielsen, angka penjualan bir bebas alkohol melonjak 12 persen tahun lalu walau pasaran Rusia secara umum mengalami penyusutan dua persen. Sedangkan penjualan bir menurun 40 persen sejak pemerintah memperketat regulasi pada 2008.
Sebuah perusahaan minuman Anheuser Busch InBev berencana mempromosikan label bir mereka, Bud, versi bebas alkohol. Bud juga diketahui merupakan sponsor dari kompetisi Piala Dunia tahun depan di mana Rusia menjadi tuan rumahnya. Selain itu, label Baltika dari Carlsberg Rusia yang punya pasaran bir bebas alkohol terbesar di Rusia berkata bulan ini mereka berinvestasi untuk bir bebas alkohol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bir bebas alkohol jadi tren di kalangan konsumen Rusia karena mereka cenderung menganut gaya hidup sehat. Hal ini juga didorong oleh aturan pemerintah soal larangan penjualan minuman beralkohol dan hukuman berat bagi yang mengemudi dalam keadaan mabuk.
"Pasaran ini sama sekali tidak berkembang di Rusia. Kami berencana memperluas jangkauan, kami menginginkan lebih," kata kepala AB InBev Rusia, Dmitry Shpakov seperti dikutip dari Reuters (30/3). AB InBev memasarkan beberapa label bir dengan versi bebas alkohol seperti Bud, Stella Artois dan Hoegaarden.
Tahun lalu, AB InBev melihat penjualan bir bebas alkohol di Rusia mengalami pertumbuhan signifikan. Mereka menginginkan hal serupa terjadi tahun ini.
Nielsen melaporkan, pasaran bir bebas alkohol di Rusia hanya mencakup 1,2 persen dari total pasaran bir secara keseluruhan. Shpakov berkata, angka ini jauh lebih kecil dibanding jerman dengan angka 5 persen dan Spanyol 13 persen.
Secara global, AB InBev menargetkan untuk bir dengan kadar alkohol rendah dan bir bebas alkohol bisa mencapai 20 persen dari total penjualan hingga 2025.
"Saya tidak bilang ini tidak bisa 20 persen di Rusia. Ini pasti bisa. Kami mempertimbangkan inisiatif yang sangat kuat, yang bisa mendorong proses ini. Ini fokus yang sangat penting,"kata Shpakov.
Analis Morningstar, Phillip Gorham mengatakan dorongan pemerintah Rusia untuk mengendalikan konsumsi minuman beralkohol akan membantu penjualan bir bebas alkohol.
"Konsumsi per kapita (alkohol) sudah menurun. Kalau ini berlanjut, Saya pikir ada ruang untuk alternatif minuman rendah atau bebas alkohol sebagai pengganti," katanya.
Sebelumnya, pembuat bir mulai membuat bir bebas alkohol pada 1980an dan 1990an, tetapi tidak begitu sukses karena konsumen tidak menyukai rasanya. Sejak saat itu, terjadi perubahan proses produksi yang membuat rasa bir bebas alkohol jadi lebih mirip bir pada umumnya.
"Saya pikir tempelan stigma untuk minum bir bebas alkohol lebih sedikit dari sebelumnya. Sepuluh tahun lalu, bir bebas alkohol jarang ditemukan tapi kini lebih banyak konsumen menerimanya. Hal ini karena rasa yang lebih dikembangkan," kata analis di Jeferries, Ed Mundy.
Ed meyakini pasaran bir bebas alkohol akan tumbuh dengan baik di Rusia. Konsumen, lanjut Ed, akan menerima penawaran produk yang lebih berkembang.
Dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO), rata-rata orang Rusia berusia di atas 15 tahun mengonsumsi setara dengan 15,1 liter alkohol murni per tahun pada 2008-2010. Satu liter lebih sedikit daripada jumlah konsumsi alkohol lima tahun sebelumnya. Kendati demikian, Rusia masih masuk jajaran negara dengan konsumsi alkohol terbesar di dunia, selain Belarus dan Lithuania yang mengonsumsi lebih banyak.
Tak ada aturan baru yang mempengaruhi bir bebas alkohol, dan orang Rusia sendiri melihat ini sebagai cara aman untuk menikmati budaya minum mereka. Alexander Bumagin, seorang pekerja di Muscovite mengatakan dia tidak minum minuman beralkohol selama lebih dari 10 tahun, tapi ia menyukai bir bebas alkohol sebagai pendamping makan udang, semacam "zakuska" Rusia, atau makanan ringan.
"Saya minum demi sebuah proses," katanya.
(rah)