Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki gelarannya yang ke-delapan tahun ini, desainer kawakan Diane von Furstenberg kembali mencari sejumlah wanita yang pencapaiannya menginspirasi ia dan diyakini juga akan menginspirasi orang banyak lewat DVF Awards.
"Ada sejumlah perempuan yang ketika saya dengar kisahnya, dan saya lihat apa yang mereka lakukan, saya merasa kecil dan belum ada apa-apanya karena mereka begitu kuat," ujar dia, seperti dilansir dari
CNN, pada Kamis (6/4).
Desainer kawakan itu baru saja memberikan penghargaan yang berlangsung di markas PBB di New York City sebagai bagian dari Women in the World Conference.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara para peraih penghargaan itu ada supermodel Karlie Kloss, jurnalis Kuba Yoani Sanchez, pejuang hak asasi manusia Baljeet Sandhu, praktisi pendidikan Louise Dube, serta Jane Goodall yang menerima Lifetime Leadership Award.
"Saya menghormati perempuan yang memiliki kekuatan untuk berjuang, keteguhan dalam bertahan, dan kepemimpinan yang menginspirasi," ujar von Furstenberg menambahkan.
Setiap penerima penghargaan akan menerima uang sebesar US$50,000 untuk aksi sosial yang mereka perjuangkan.
Di usianya yang 70 tahun, von Furstenberg mengatakan ia mendedikasikan diri untuk memberikan sesuatu yang baik untuk dunia, dengan menjadi mentor bagi orang lain.
"Saya senang bekerja, bicara dengan perempuan muda dan memberi mereka kekuatan, itu yang membuat saya juga kuat dan memiliki tujuan," ujarnya.
[Gambas:Instagram]
Kode with Klossy
Terpilihnya Kloss bukan sekadar karena capaiannya di pekan mode atau peragaan busana. Lebih dari itu, supermodel berusia 24 tahun itu juga dianggap menginspirasi dunia di luarnya. Lewat aksi Kode With Klossy ia membantu anak-anak muda perempuan belajar tentang kode atau komputerisasi.
Program pendidikan ini diluncurkan Kloss pada 2015 lalu, dengan menawarkan 21 beasiswa pada perempuan muda untuk belajar di Flatiron School, di mana ia dulu mengambil kelas pertamanya.
Tahun berikutnya, Kode with Klossy menggelar kursus independen di New York, Los Angeles, dan kampung halamannya di St. Louis.
Tahun ini, perempuan berusia 13 hingga 18 tahun di Oakland, Chicago, Austin, Detroit, Miami, Atlanta dan New Orleans juga akan berkesempatan untuk belajar software dan bahasa pemograman Ruby on Rails.
(rah)