Waktu yang Tepat Jalin Hubungan Baru Usai Pasangan Tiada

Rahman Indra | CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2017 01:19 WIB
Banyak yang meragu kapan waktu yang tepat menjalin lagi hubungan baru usai pasangan tiada. Apakah sepuluh bulan, setahun atau tunggu dua sampai tiga tahun?
Banyak yang meragu kapan waktu yang tepat menjalin lagi hubungan baru usai pasangan tiada. Apakah sepuluh bulan, setahun atau tunggu dua sampai tiga tahun? (Foto: Pixabay/Picography)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepuluh bulan setelah suami COO Facebook, Sheryl Sandberg meninggal dunia, media melaporkan bahwa ia telah memiliki kekasih baru yakni miliarder teknologi Bobby Kotick. Reaksi publik terhadap berita ini pun seperti diprediksi yakni banyak yang menghakimi dan menilai Sandberg tak pantas demikian.

Di pikiran banyak orang, janda baru ditinggal suami mestinya 'tidak segera' memiliki pasangan baru. Namun, bagaimana menentukan waktu yang tepat untuk kata 'terlalu cepat' itu. Apakah setahun, dua tahun, atau tunggu sampai anaknya masuk ke perguruan tinggi dulu? Topik ini menjadi sangat kompleks untuk dibahas.

Mengutip The Huffingon Post, pada Selasa (18/4), Sandberg menuangkan pengalaman yang ia alami itu lewat sebuah buku yang akan ia terbitkan dengan judul 'Option B: Facing Adversity, Building Resillience, and Finding Joy.' Buku tersebut ia tulis bersama psikolog Adam Grant, dan dijadwalkan rilis pada 24 April mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beranjak dari pengalaman yang ia alami, buku tersebut mengungkap cerita tentang kisah yang ia lalui, bagaimana melewati masa-masa berduka setelah ditinggal suami dan menjadi janda.

Singkat cerita, ketika suaminya Dave Goldberg meninggal dunia karena penyakit jantung, seorang teman mengusulkan agar ia menjalin hubungan baru dan mencari pasangan di acara khusus sekolah.

"Saya inginkan Dave," ujar Sandberg saat itu. "Saya ingin Option A." Temannya membalas, "Jika Option A tak lagi ada, maka mesti ada Option B."

Option B, seperti digambarkan Sandberg kemudian adalah ketika Option A tak lagi ada untukmu, termasuk dalam urusan asmara. 

Pada The Guardian, Sandberg mengatakan dia berharap dengan adanya buku ini dapat membantu orang berhenti menghakimi orang lain yang menjalin hubungan baru usai ditinggalkan oleh pasangannya, khususnya terhadap perempuan.

"Karena perempuan sangat mudah dihakimi dengan kasar. Pria kadang cepat jalin hubungan lagi, dan tak masalah, sementara tidak dengan perempuan, dan itu tidak adil," ujarnya. 

Berdasar penelitian

Menentukan waktu tepat untuk kembali menjalin hubungan baru usai pasangan tiada masih belum ada jawaban pasti. Satu studi dari dekade lalu pernah menawarkan satu jawaban.

Pada 1996, San Diego Widowhood Project meneliti sekitar 249 duda dan 101 janda yang diminta mengisi kuesioner tentang interval kematian pasangan mereka. Setelah 25 bulan, 61 persen pria dan 19 persen perempuan menikah lagi atau terlibat dalam hubungan asmara yang baru.

Temuan itu semakin menegaskan bahwa perempuan punya perasaan negatif untuk memulai lagi hubungan yang baru.

Christine Safein, direktur kilinik Our House Grief Support Center mengatakan 'tidak ada waktu tepat' untuk memulai menjalin pasangan baru setelah pasangan tiada. Oleh karenanya, kata dia, publik mestinya tidak mudah menghakimi dalam hal ini. (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER