Jakarta, CNN Indonesia -- Air adalah kebutuhan mutlak setiap umat manusia. Bayangkan rasanya jika hidup dalam lilitan kesulitan air.
Krisis air di kampung halamannya sebuah desa kecil yang tersembunyi di balik pegunungan di Provinsi Guizhou, China semakin mengkhawatirkan. Kondisi tersebut membuat Huang Dafa, seorang pria China rela menghabiskan waktu untuk mencari jalan keluarnya.
Mengutip
Oddity Central, seorang pria China rela menghabiskan waktu 36 tahunnya untuk dan menggali kanal air sepanjang 10 km. Kanal air buatannya ini dibuat dengan 'membelah tiga buah gunung.'
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huang Dafa yang juga adalah seorang kepala desa Caowangba memulai proyek membelah tiga gunung karst pada 1959. Dia butuh 36 tahun untuk menyelesaikan proyek kanal airnya.
Saat ini, desanya sudah berkembang berkat air yang sudah mengalir teratur. Masyarakat desanya menganggap Huang Dafa sebagai seorang versi dari kehidupan nyata legenda Yu Gong.
Yu Gong adalah seorang pria tua dari China yang juga membelah dua gunung untuk membuat jalanan langsung ke desa terpencil. Kala itu, dia dihina banyak orang karena dianggap melakukan pekerjaan yang sia-sia. Namun,dengan tekad kuatnya, dewa membantunya menggerakkan gunung dan 'membersihkan' jalan untuk Yu Gong. Di masa kini, Yu Gong dikenal sebagai yu gong yi shan atau pria tua yang bisa menggerakan gunung.
Krisis air nyaris hancurkan desaSebelum adanya saluran air itu, desa Caowangba dilanda kekeringan. Kekeringan merusak tanah sekitar dan membuat penduduk nyaris kekurangan air minum.
Hampir semua sumur dan sumber air sudah mengering. Hanya ada satu sumur yang diandalkan. Tapi mereka hanya bisa mengambil air secukupnya agar semua warga bisa mendapat bagian.
"Ada peraturan bahwa setiap orang tidak boleh mengambil terlalu banyak. Jika hal ini dilakukan, seseorang mungkin tidak punya apapun untuk sarapan. Kondisi ini memotivasi kami," kata wakil kepala desa Xu Zhou mencoba mengingat.
"Lupakan irigasi. Kami memiliki 330 meter persegi yang sudah kering. Sampai-sampai Anda bisa meletakkan kaki di celahnya saat musim kemarau. Ini masalah serius, jadi kami mulai mencari solusi yang serius."
Tapi mereka tak punya banyak pilihan. Mereka hanya bisa pindah atau diam tak melalukan apapun. Namun Huang Dafa mulai meyakinkan warga desa bahwa mereka harus membawa air dari desa Yebiao. Namun desa ini terletak berkilo-kilo meter jauhnya dari Caowangba, desa ini juga dipisahkan oleh tiga gunung.
Huang Dafa juga melakukan banyak hal ekstrem untuk mewujudkan niatnya. Termasuk mengikat dirinya di batang pohon di pinggir tebing setinggi 300 meter untuk mengamati kondisi 'lahan kerjanya.'
"Jika saya tidak melakukannya, tak ada orang lain yang berani," katanya.
Tapi banyak orang yang merasa takut mengikuti jejaknya karena dianggap berbahaya.
Penduduk desa membantunya dengan menghabiskan waktu 10 tahun menggali terowongan sepanjang 100 meter. Mereka menggali dengan alat-alat berat tangan. Tapi semua sia-sia karena tak air tak mengalir sesuai keinginannya.
Huang sadar bahwa meskipun tekad mereka kuat, namun pengetahuan tentang saluran air dan irigasinya tidak ada. Huang pun menghabiskan waktu beberapa tahun belajar teknik sistem air di kota Fengxiang Zunyi.
Dia kembali ke desa pada awal 1990-an. Dia meminta warga desa untuk mencobanya kembali. Mereka berhasil mendapatkan kemajuan yang berarti. Tapi semua kemajuan itu harus dibayar mahal oleh Huang.
Setiap harinya dia selalu ada di lokasi, membimbing warga desa membangun saluran air. Dia tak ada di rumah untuk keluarganya, bahkan saat putri dan cucunya meninggal.
"Dia tidak ada di rumah, bahkan saat adik perempuan (anak Huang Dafa) berada di ranjang kematian," kata putranya yang kini berusia 53 tahun, Huang Binquan kepada China Daily.
"Tim konstruksi tidak tahu melakukan apapun jika dia tak ada di sana."
Tahun 1995, kanal air sepanjang 7200 meter berhasil dibangun. Air mulai mengalir ke Caowangba dengan melintasi tiga desa lainnya. Kanal ini diberi nama kanal Dafa.
"Kita bisa melakukan sesuatu untuk kemajuan, kita harus melakukannya. Kita seharusnya tidak menunggu hal-hal terjadi. Puluhan tahun hidup saya bisa berlalu tanpa terjadi apapun."
(chs)