PESONA JAWA TENGAH

Jelang Waisak, Umat Buddha Berdoa untuk Kerukunan Beragama

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2017 13:08 WIB
Ajakan tersebut disampaikan biksu Buddha di tengah rangkaian prosesi perayaan Waisak yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Ajakan tersebut disampaikan biksu Buddha di tengah rangkaian prosesi perayaan Waisak yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Kehormatan Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia Biksu Tadisa Paramita Mahastavira meminta seluruh pemeluk agama Buddha dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk mendoakan bangsa agar tetap hidup dalam semangat kerukunan dan saling menghargai.

Ajakan tersebut disampaikan Tadisa di tengah rangkaian prosesi perayaan Waisak yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Jawa Tengah.

"Kita mendoakan agar bangsa ini, kesemuanya hidup rukun dan toleransi, empati," kata Tadisa di Magelang, dikutip dari Antara, Selasa (9/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puncak perayaan Waisak jatuh pada Kamis (11/5) pukul 04.42.09 WIB, di mana pada waktu tersebut para biksu akan memimpin pemeluk ajaran Buddha untuk bermeditasi di pelataran Candi Borobudur.

Tadisa meyakini, semua manusia mempunyai hati Buddha yang menjadi pendorong untuk menghargai antarsesama makhluk lainnya.

"Tidak boleh melakukan diskriminasi, karena perbedaan adalah keniscayaan. Oleh karena itu, kita berdoa agar semua makhluk berbahagia," ujarnya.

Kemerosotan Mental

Ia menyatakan bahwa merebaknya isu pertentangan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan akhir-akhir ini sebagai pertanda kemerosotan mental yang harus dibenahi.

Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya mengatakan perayaan Waisak 2017 sebagai momentum umat Buddha Indonesia untuk meningkatkan kebuddhaan yang ada pada diri masing-masing.

"Kita tingkatkan kebuddhaan yang ada pada diri sendiri untuk melawan kejahatan, melawan kesalahan, melawan perbuatan yang penuh hawa nafsu dan kebodohan. Supaya hidup ini menjadi lebih damai, lebih bahagia," katanya.

Rangkaian perayaan Waisak tahun ini, dimulai dengan pengambilan air berkah dari Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung di kawasan Gunung Sindoro, Senin (8/5) dan pengambilan api dharma di sumber api alam Mrapen, Kabupaten Grobogan, Selasa (9/5).

Air berkah dan api dharma itu disemayamkan di Candi Mendut untuk selanjutnya diarak menuju Candi Borobudur sebagai sarana pujabakti detik-detik Waisak.

Umat bersama para biksu juga akan melakukan pradaksina, bermeditasi, membaca paritta, serta mengikuti renungan Waisak saat puncak perayaan keagamaan Buddha itu, di pelataran Candi Borobudur, pada Kamis (11/5). (ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER