Kota Batu Buat Sektor Pertanian Jadi Atraksi Wisata Andalan

Advertorial | CNN Indonesia
Minggu, 14 Mei 2017 12:35 WIB
Tak heran jika Kota Batu mendapatkan julukan surga pariwisata.
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak heran jika Kota Batu mendapatkan julukan surga pariwisata. Pasalnya, atraksi desa sekecil apapun di Kota Batu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Hal ini membenarkan pernyataan Arief Yahya tentang atraksi dari 3A pengembangan destinasi wisata yang mana Indonesia adalah juaranya.

Kota Batu kini tengah memperkuat imagenya sebagai kota berbasis agrowisata. Maka Pemda setempat selalu membuat acara agrowisata. Penyelanggaraan acaranya tak hanya tingkat Pemda saja, tetapi juga tingkat desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya Festival Kampung Tani (FKT#4) di Kelurahan Temas, Kota Batu yang digelar sejak Jumat (12/5/2017) dan berakhir Minggu (14/5/2017). Festival ini dihadiri ratusan wisatawan.

FKT#4 mengambil lokasi di persawahan dengan pemandangan bukit dan pegunungan. Acaranya dikemas dengan menarik.

Pada hari pertama ada karnaval fashion. Para peserta mengenakan busana, kostum, serta membawa pernak-pernik yang yang bernuansa pertanian. Mulai dari caping hingga membawa orang-orangan sawah berbahan jerami.

Ada juga peserta yang membawa gunungan hasil-hasil bumi. Terdiri atas tomat, cabai merah, kacang panjang, kubis, hingga terong. Aksi para peserta karnaval ini menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu.

Agenda menarik lainnya juga digelar di FKT#4. Di antaranya Pak Tani Day, Bule Sobo Kampung, Jaran Kepang, RW Menari, Tari Kampung Tani, Fashion On The Field, dan Pencak Silat Plus.

Festival yang digelar oleh Keluraan Temas ini menjadisalah satu cara untuk menyedot kunjungan wisatawan. Camat Batu Aries Setiawan menyatakan, ada pesan yang disampaikan pada festival ini. ”Di Kelurahan Temas itu yang kuat pertaniannya,” kata Aries.

Selain mampu menghasilkan produk-produk pangan, sektor pertanian juga bisa dimanfaatkan untuk dunia pariwisata. Temas menjadi contoh kelurahan yang memanfaatkan lahan pertanian untuk berwisata.

Saat ini Temas sudah memiliki Kampung Tani dan Kampung Ekologi. ”Di sana bisa petik sayur organik, dilengkapi dengan outbound dan ada penginapannya juga,” tambah Aries.

Diharapkan FKT#4 dapat memacu semangat para pelaku pertanian di Temas, terutama dari golongan anak-anak muda. ”Karena sekarang banyak anak muda yang lebih suka bekerja di kantoran,” ungkapnya.

Lurah Temas Aditya Prasaja mengatakan, festival ini diikuti peserta dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Malang. Tujuannya adalah mengenalkan dan mengedukasi tentang pertanian organik. Gapoktan yang menjadi peserta diedukasi pertanian organik oleh lembaga Sertifikasi Organik Seloliman, Lesos Indonesia.

Ketua RW 04 Sugandi mengharapkan FKT#4 menjadi momentum bagi Kelurahan Temas untuk menjadi salah satu tujuan wisata unggulan di Kota Batu. ”Harus berani mengambil bagian dalam dunia pariwisata yang ada di Kota Batu. Harapannya tidak menjadi penonton saja,” ucapnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER