Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo tengah mempersiapkan desain infrastruktur yang dibutuhkan untuk menciptakan jalur wisata Bedah Menoreh.
Objek wisata baru tersebut konon bakal meniru konsep tembok besar di China, dengan bentangan jarak 63,6 kilometer. Mulai dari kawasan bandara baru Kulon Progo di Kecamatan Temon, menembus Kecamatan Kalibawang melewati wilayah perbukitan yang hijau. Nantinya jalur tersebut akan terhubung dengan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
"Kami harus menyerahkan Detail Engineering Design Bedah Menoreh sebelum Rabu (24/5) ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memperoleh pendanaan APBN sebesar Rp60 miliar," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo dikutip dari Antara, Selasa (23/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Progo, upaya memperoleh dana pembangunan infrastruktur dari Pemerintah Pusat perlu dilakukan demi menambah potensi kunjungan wisatawan ke wilayahnya.
Pasalnya, banyak wisatawan Candi Borobudur yang bisa digaet untuk menikmati jalur wisata perbukitan Menoreh, yang otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat Kulon Progo.
Saat ini, Hasto mengungkapkan telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo untuk memetakan kebutuhan pembebasan tanah untuk jalur bedah Menoreh.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo Hamam Cahyadi meminta Pemerintah Daerahnya untuk tidak melepas kesempatan mengintegrasikan potensi wisata bukit Menoreh dengan program Pemerintah Pusat yang ingin mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Ia menilai, kawasan bukit Menoreh di Kulon Progo bisa menjadi kawasan penyangga wisata Borobudur.
Dalam rancangan awal Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulonprogo, jalur bedah Menoreh sepanjang 63,6 kilometer merupakan jalan mulus melintasi perbukitan dengan lebar sisi jalan minimal 9 meter.
Jalur tersebut akan melalui ruas Siluwok-Klepu, Waduk Sermo, Goa Kiskendo, wisata kebun teh Tritis, wisata alam Suroloyo, wisata ziarah Sendangsono, Bendo, dan terakhir sampai ke Borobudur.
(ard)