Jakarta, CNN Indonesia -- Batik kerap menjadi identitas yang merepresentasikan sebuah kota, termasuk Jakarta. Jika sebelumnya, batik Jakarta kerap diidentikkan dengan motif Monumen Nasional (Monas), kini muncul motif baru yang dianggap dapat menjadi ikon Jakarta berikutnya yakni Semanggi.
Batik Semanggi kemudian ia disebut Happy Farida, istri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, beranjak dari pemilihan motif yang didasarkan pada pembangunan Simpang Susun Semanggi yang menjadi ikon baru untuk Jakarta.
Simpang susun Semanggi memang direncanakan sebagai ikon kedua ibukota setelah Monas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan saja senang dengan kemunculan batik tulis tersebut, Happy juga mengenakannya saat menyambut kedatangan Ratu Swedia Silvia ke acara Jakarta Creative Hub yang diselenggarakan Femina Group, Selasa (23/5).
Busana pink yang dikenakan Happy menampilkan motif bunga semanggi, dan juga sejumlah garis yang menggambarkan bentuk jalan disertai dengan taman kota yang cantik. Happy pun terlihat anggun dengan batik yang diinisiasi oleh desainer Chitra Subyakto itu.
Kebiasaan Happy menggunakan batik saat di Blitar tidak membuatnya kaku dan canggung. Dia pun mengaku memiliki banyak koleksi batik hingga sarung batik yang sudah disimpannya hingga 15 tahun.
“Ini (batik) Semanggi, idenya dari Simpang Susun Semanggi. Kalau dulu batik Jakarta biasanya bermotif ondel-ondel, Monas, sekarang kami punya sesuatu yang bisa diangkat yaitu simpang susun Semanggi dan jadi barometer masyarakat DKI Jakarta. Tujuan pembangunannya kan untuk mengurangi kemacetan,” ujarnya kepada
CNNIndonesia.com di Graha Panin Thamrin, Jakarta Pusat.
 Happy Farida, istri Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam balutan busana motif Batik Semanggi. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor) |
Simpang susun Semanggi yang dimaksud adalah pembangunan jembatan yang bisa digunakan oleh pengendara dari arah Cawang untuk menuju arah Bundarah HI dan pengendara dari Grogol menuju ke Blok M. Tujuannya, untuk mengatasi kemacetan hingga 30 persen. Seperti namanya, pembangunan itu membentuk empat jembatan yang menyerupai daun semanggi.
Ikon Semanggi Semanggi merupakan tanaman merambat yang hidup di semak, berdaun majemuk dan biasa ditemukan dekat perairan. Keempat daunnya itu disebut melambangkan harapan, cinta, keberuntungan dan kepercayaan.
Selain itu, batik semanggi tersebut diolah oleh para perempuan di rumah susun Marunda. Hal itu memang menjadi salah satu program dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi DKI Jakarta.
“Kami melibatkan teman-teman desainer yang sudah punya nama untuk bisa turun dan melatih serta membantu ibu-ibu ini menjual produk itu. Saat ini memang sudah berjalan dan berharap ada kelanjutannya sehingga dapat membantu perempuan bisa mandiri,” tuturnya.
 Batik Semanggi dalam ragam motif dan warna. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor) |
Batik semanggi tidak hanya berwarna pink seperti yang digunakan oleh Happy. Warna kain untuk batik semanggi itu pun terdapat hitam, biru donker dan merah. Ciri khasnya pun tetap terletak pada setiap ukiran semanggi yang berwarna putih pada lembaran kain tersebut.
Para perempuan di rusun tersebut pun dilatih selama kurang lebih enam bulan. Tidak hanya semanggi, mereka pun membuat batik dengan motif rusun Marunda dan bunga flamboyan.
Selain rusun Marunda, kegiatan membuat batik itu pun dilakukan oleh para perempuan di rusun Rawa Bebek. Tidak heran jika akhirnya banyak yang menyebut rusun-rusun tersebut sebagai rusun batik.
Namun, motif yang dibuat bukan lagi semanggi tetapi, tanaman eceng gondok. Tanaman yang hidup di air itu memiliki daun tunggal dan berbentuk oval.
(rah)