Maskapai yang Mogok Terbang ke Qatar Terus Bertambah

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2017 13:17 WIB
Industri pariwisata Qatar yang sedang merekah bisa terganggu jika semakin banyak maskapai internasional berhenti terbang ke Doha.
Industri pariwisata Qatar yang sedang merekah bisa terganggu jika semakin banyak maskapai internasional berhenti terbang ke Doha. (REUTERS/Thomas White).
Jakarta, CNN Indonesia -- Stempel negara pendonor kegiatan terorisme Al-Qaidah dan ISIS yang diberikan kelompok negara Timur Tengah kepada Qatar, semakin menambah panjang daftar maskapai yang menghentikan penerbangan ke Doha.

Setelah kemarin Etihad, Emirates, dan FlyDubai mengumumkan akan menyetop jadwal penerbangannya ke Qatar, Aljazeera melaporkan empat maskapai lain menyusul melakukan hal yang sama yaitu Air Arabia, Saudi Arabian Airlines, Gulf Air, Egypt Air.

Dalam keterangan resmi maupun akun media sosial milik masing-masing perusahaan, manajemen ke empat maskapai tersebut mengumumkan penghentian penerbangan ke Qatar sampai batas waktu yang belum ditentukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Air Arabia menyatakan penerbangan terakhir kali di rute Sharjah menuju Doha dilakukan Senin (5/6) kemarin pukul 18.30 waktu setempat. Sementara penerbangan sebaliknya dilakukan pukul 19.25 waktu setempat.

Bahkan Saudia, nama beken dari Saudi Arabian Airlines menyatakan sudah emoh terbang ke Qatar sejak kemarin. Manajemen memutuskan untuk membatalkan seluruh penerbangannya dan mengembalikan seluruh uang penumpang yang telah membeli tiket.

Dua maskapai lainnya yaitu Gulf Air asal Bahrain dan Egypt Air milik pemerintah Mesir juga menghentikan penerbangannya ke Doha sejak kemarin.

Semakin banyaknya maskapai internasional yang berhenti terbang ke Doha, diyakini bakal merugikan bisnis pariwisata negara tersebut.

Maskapai yang Mogok Terbang ke Qatar Terus BertambahSelain memiliki objek wisata alam dan religi, Qatar juga menjadi salah satu negara penyelenggara balap MotoGP di Sirkuit Internasional Losail. (AFP PHOTO / Karim JAAFAR)

Padahal Zawya melaporkan, sampai April 2017 kemarin, Kementerian Perencanaan dan Statistik Pembangunan Qatar mencatat negaranya mengalami pertumbuhan jumlah wisatawan asing sampai 27,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang bulan keempat itu saja, wisatawan yang berlibur ke Qatar mencapai 295.134 orang. sementara pada April 2016 jumlahnya hanya 231.629 orang.

Wisatawan yang paling banyak berlibur di Qatar datang dari negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk yaitu Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Oman dengan kontribusi 144.814 orang.

Beberapa tempat wisata di Qatar yang paling banyak dikunjungi oleh pengguna aplikasi TripAdvisor antara lain Pasar Tradisional Souq Waqif, jogging track The Corniche yang berada di pinggir pantai, pelabuhan The Pearl, masjid negara Grand, dan pusat budaya Islam Fanar.

Lantas apa dampaknya, jika Qatar tetap diasingkan dari layanan penerbangan internasional yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah tersebut?

"Jika wilayah udara ditutup, dampaknya bukan hanya untuk penumpang Qatar Airways saja. Tapi juga mengganggu transportasi kargo seperti makanan dan buah segar yang terbang ke negara itu," kata Alan Peaford, Pemimpin Redaksi Majalah Aerospace kepada Aljazeera, dikutip Selasa (6/6).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER