Pizza Ganja, Makanan Lezat Sekaligus Buat Obat

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Jun 2017 08:31 WIB
Sebuah apotek di negara bagian Amerika Serikat, Massachussetts, menyajikan pizza dengan kandungan ganja yang sekaligus sebagai proses pengobatan.
Sebuah apotek di negara bagian Amerika Serikat, Massachussetts, menyajikan pizza dengan kandungan ganja yang sekaligus sebagai proses pengobatan. (Foto: Pixabay/TesaPhotography)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah apotek di negara bagian Amerika Serikat, Massachussetts, menyajikan pizza dengan kandungan ganja. Apotek tersebut memang mengkhususkan diri untuk membuat pizza dengan kandungan ganja sebagai salah satu pengobatan.

Dilansir dari Time, apotek bernama Ermont Inc tersebut merupakan salah satu tempat untuk pasien yang membutuhkan ganja dalam pengobatan. Meski demikian, pizza tipis tersebut hanya berukuran untuk satu orang.

Manajer apotek, Seth Yaffe, mengatakan, pembuatan pizza itu didasari oleh permintaan dari sejumlah pasien. Mereka menginginkan makanan yang lebih gurih untuk menghindari gula karena biasanya infus ganja tersebut dimasukkan pada permen atau buah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keberadaan pizza itu pun menjadi populer. Biasanya, pasien seperti penderita penyakit litani, penyakit kronis akibat kecanduan opioid hingga efek samping kemoterapi memilih untuk konsumsi pizza tersebut.

"Kami menemukan bahwa pasien menginginkan makanan yang mereka makan pada hari biasa. Kami ingin melakukan sesuatu yang dianggap makanan lengkap," ujarnya.

Yaffe yang pernah bekerja di restoran mengatakan telah mencoba sejumlah varian yang dapat digabungkan dengan cairan ganja tersebut. Sejumlah varian itu seperti cokelat panas, mayones vegan, dan buah persik.


Seseorang dapat memperoleh pizza tersebut dengan harga US$38. Pizza berukuran enam inci tersebut memiliki keju dan mengandung 125 miligram THC dalam saus tomatnya. Takaran ganja tersebut dikatakan berdosis sedang yang cukup untuk mengobati satu orang.

Sejauh ini, dalam sehari terdapat sekitar 200 sampai 400 pasien yang membeli pizza tersebut.

Meski demikian, pizza tersebut tidak dijual bebas. Pasien harus memiliki kartu tanda bahaya medis yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai tanda jika dirinya mengonsumsi ganja sebagai pengobatan. Pasien dengan kartu tersebut akan diizinkan untuk membawa pizza berukuran kecil itu untuk dibawa pulang ke rumah.

[Gambas:Instagram] (rah)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER