Jakarta, CNN Indonesia -- Sommelier dikenal juga sebagai ahli pencicip minuman. Namun tak semua pencicip minuman bisa disebut sebagai sommelier. Biasanya, sommelier hanya dikenal untuk orang yang ahli mencicipi wine. Mereka disebut sebagai wine sommelier.
Namun dalam perkembangannya, sommelier bukan hanya untuk wine. Selain wine sommelier ada juga yang disebut sebagai water sommelier. Dan kini, sebutan sommelier juga mengarah pada pencicip susu atau milk sommelier.
Bas de Groot mungkin satu-satunya pencicip susu di dunia. Sudah sejak kecil, pria asli Belanda ini menjadi penggemar susu. Setiap harinya, dia minum 3-4 liter susu sapi. Namun, bukan susu sapi matang yang membuatnya menjadi pencicip susu, melainkan susu sapi mentah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tergila-gila pada susu. Dulu saya minum sekitar empat liter setiap hari. Saat sarapan, makan siang, makan malam, dan bahkan saat saya duduk di depan TV dengan sekantung keripik," kata Groot kepada Delicious Magazine, dikutip dari
Oddity Central.Setelah mencoba susu sapi mentah pertamanya, Groot bertanya-tanya seperti apa rasa susu dari berbagai daerah di Belanda.
"Setiap sapi punya rasa susu tersendiri, sehingga setiap petani sapi di Belanda punya susu yang unik. Berbagai komponen yang memengaruhi rasa susu ini membuat saya terpesona."
Hanya saja, kemampuan Groot untuk mengenali rasa susu mungkin belum sebaik wine sommelier mengenali wine. Groot masih belum bisa mengenali susu hanya berdasarkan rasanya. Dia bisa membedakan rasa susu berdasarkan diet yang dilakukan sapi dan juga tanah tempat rumput makanan sapi tumbuh.
"Rasa susu dari sapi yang diberi makan rumput jelas berbeda. Saya menyebutnya terasa seperti buah. Tepung jagung juga memberikan susu rasa yang berbeda dan lengkap tapi memberikan rasa pahit pada aftertastenya," ucap dia.
"Ini terasa seperti susu di supermarket."
Dia mengklaim bahwa jenis sapi atau makanannya akan sangat memengaruhi rasa susunya.
Dari sekian banyak jenis susu yang ada, 'susu supermarket' adalah varoan yang dibenci Groot. Susu yang dijual di supermarket, kata Groot, mengalami proses homogenisasi yang menyebabkan ukuran butiran lemak berkurang dan tersebar melalui cairan. Hal ini sangat mengurangi rasa kompleksnya. Dia mengatakan bahwa proses ini membuat rasanya jadi seperti lemak.
"Susu sudah menjadi produk massal," katanya.
"Susunya masuk ke dalam truk susu ke pabrik dan diolah menjadi susu skim, semi skim, dan whole milk. Zat tertentu dari susu dijual ke perusahaan farmasi untuk dibuat obat."
"Pasteurisasi dan homogenisasi memiliki efek negatif pada rasa susu. Susu akan jadi terasa hambar."
(chs)