Jakarta, CNN Indonesia -- Olahraga yang tepat dapat membantu membuat tubuh lebih fit dan ini juga berlaku saat orang menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.
“Olahraga berfungsi membantu sirkulasi oksigen dalam tubuh dan melancarkan metabolisme sehingga kesehatan tubuh tetap terjaga selama berpuasa. Karena itu, meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, kita sebaiknya tetap berolahraga karena dapat membantu membuat tubuh menjadi tetap fit. Waktu yang tepat untuk melakukan olahraga di bulan puasa adalah pada sore hari yang dapat menjadi kegiatan ngabuburit yang bermanfaat. Berolahraga ringan seperti stretching, senam aerobik atau kalistenik ringan, jalan santai atau jogging ringan dapat dilakukan selama 30-60 menit menjelang berbuka puasa dengan intensitas olahraga tidak berat, menghindari terjadinya dehidrasi,” kata Dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.KO dalam acara bincang-bincang yang digelar di sebuah restoran di daerah Kuningan (14/6).
Hal yang sama juga dikemukakan oleh instruktur yoga Deera Dewi saat ditemui CNNIndonesia.com di Global Wellness Day yang diselenggarakan di Shangrila Hotel (11/6) dan menurutnya, yoga sebagai olahraga low impact, termasuk olahraga yang baik dilatih pada saat puasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Setahu saya olahraga justru disarankan saat berpuasa. Kalau kuat setiap hari silakan, tetapi kalau tidak, ya usahakan dua atau tiga kali dalam seminggu. Ketika berpuasa, kondisi perut dalam keadaan kosong. Saat latihan, yoga mempercepat proses detoksifikasi karena di yoga sendiri, berpuasa memang ada dalilnya. Berpuasa setiap seminggu sekali untuk tidak hanya mendetoks internal organ tetapi juga pikiran,” terang instruktur yoga yang telah 15 tahun menekuni profesinya ini.
Hanya saja latihan olahraga itu harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Deera pun sangat tidak menyarankan untuk melakukan olahraga high impact seperti lari marathon.
“Ya, jangan juga treadmill, misalnya, selama dua jam sampai lemas atau dehidrasi. Itu jelas tidak boleh!”
Jadi, pilih olahraga yang sifatnya low impact agar orang tidak terlalu berkeringat dan menghindari lemas dan dehidrasi. Karena justru kalau orang sudah terbiasa olahraga, pada saat puasa tidak berolahraga, menurutnya, orang kerap mengeluh menjadi lemas dan malas.
“Dengan berolahraga, tubuh dilatih sehingga peredaran oksigen ke arah otak dan seluruh tubuh mengalir lancar dan lebih baik. Tubuh menjadi lebih fit,” tegasnya.
Saat akan berolahraga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah jenis olahraganya. Selain yoga, bisa juga mencoba pilates yang sifatnya lebih ke peregangan seluruh organ tubuh.
Kedua, yang harus diperhatikan adalah waktu berlatih olahraga. Tidak mungkin juga berolahraga di tengah hari siang.
“Sebaiknya berlatih yoga dua atau tiga jam setelah sahur di pagi hari atau dua atau satu setengah jam sebelum waktu berbuka. Begitu selesai beryoga, energi yang hilang langsung tergantikan dengan minum air.”
Saat berolahraga, ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan agar upaya berolahraga tidak sia-sia.
“Perhatikan juga apa yang kita makan. Mau olahraga seperti apapun jika asupan makanannya tidak mencukupi kebutuhan tubuh untuk satu hari beraktivitas, yang ada kita akan tetap terasa lelah dan lemas. Dan, juga harus cukup tidur. Kalau sudah olahraga, asupan makannya sudah benar tetapi tidur hanya satu atau dua jam, tetap saja tubuh akan terasa lemas. Jadi, di bulan puasa ini, kita harus lebih aware saja dengan ketiga hal itu.
Jenis yoga yang disarankan Deera untuk dilakukan saat berpuasa adalah Yoga Hatta.
“Apalagi, jika ingin berolahraga di pagi hari. Olah kebugarannya kan lebih ke arah stretching, peregangan dimana efeknya hanya menstimulasi organ luar dan dalam tubuh. Bukan untuk menstimulasi otot, lutut, atau sendi.”
Lebih lanjut Deera menambahkan jika ada beberapa gerakan dalam yoga hatta yang memang memiliki banyak manfaat bagi kebugaran tubuh saat berpuasa. Salah satunya adalah gerakan menekuk badan (forward bend), yang bertujuan memperlambat detak jantung sehingga orang merasa lebih santai dan tenang.
“Asupan oksigen ke otak jadi tidak secepat biasanya. Orang akan lebih rileks. Jika ingin melakukan yoga di pagi hari, hindari atau kurangi gerakan-gerakan seperti back bend seperti kayang, cobra atau camel pose karena itu akan memacu kerja oksigen ke otak sehingga lebih lebih mudah lelah. Jika ingin mencoba yoga yang lebih berat seperti Yoga Vinyasa, sebaiknya sore karena Vinyasa kan lebih keringatan, lebih cardio, lebih menstimulasi tubuh,” tutupnya.
[Gambas:Instagram] (sys)