Tips Memilih Bekal Makanan Penuh Energi Selama Mudik

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jun 2017 07:10 WIB
Ahli Nutrisi Jansen Ongko memberikan tips cara memilih makanan bekal agar tubuh tidak kekurangan energi selama perjalanan jauh pulang ke kampung halaman.
Sayuran dan buah-buahan bisa menahan lapar dan membuat tubuh lebih berenergi saat mudik. (Thinkstock/Noel Hendrickson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asupan gizi menjadi hal penting saat melakukan perjalanan jauh, termasuk mudik jelang Hari Raya Lebaran, yang menguras energi.

Saat macet, tidak jarang pemudik harus rela menahan lapar dan haus karena jarak rumah makan atau lokasi istirahat yang jauh. Alhasil, banyak pemudik yang membawa beragam camilan untuk mengantisipasi rasa lapar di jalan.

Padahal, camilan seperti keripik atau biskuit, tidak memiliki nutrisi dan kalori yang cukup guna mendulang energi. Ahli Nutrisi Jansen Ongko menyebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pemudik soal bekal makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu hal yang paling penting, makanan tersebut harus bisa mengembalikan energi yang sudah terkuras selama perjalanan. Pun soal waktu makan, Jansen mengatakan, pemudik dianjurkan makan sesuai waktu normal dan memperbanyak konsumsi sayuran.

"Hindari lauk pauk yang terlalu berminyak atau mengandung kadar gula yang tinggi. Untuk cara makannya, pemudik juga harus makan dengan konsep mindful eating atau dikunyah perlahan sambil menikmati makanannya," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/6).

Makanan yang terlalu berminyak dan memiliki kadar gula tinggi bisa membuat pemudik cepat lelah dan mengantuk. Sementara, sayur dan buah-buahan bisa bertahan lebih lama dalam tubuh sekaligus memberikan energi.

Pemudik, kata Jansen, sebenarnya tidak masalah untuk menyantap camilan. Namun, bukan dalam porsi yang berlebihan untuk mengenyangkan perut. Hal itu karena camilan yang berlebih dapat menambah gula dalam tubuh.

Selain makanan sayur yang diperbanyak, Jansen mengatakan, air menjadi salah satu komponen yang tidak dapat ditinggalkan.

Apalagi, seringkali, haus menyaru dengan rasa lapar.

Tapi, efek sampingnya saat banyak minum, keinginan buang air kecil pun jadi lebih sering.

"Pemudik yang banyak meminum air akan berhadapan dengan problema seperti keinginan untuk buang air kecil dan itu bisa merepotkan saat macet. Solusinya, dapat dilakukan dengan membawa tempat pembuangan air kecil yang portabel atau sering mampir ke rest area," ucapnya.

Saat merasa letih atau mengantuk dalam perjalanan, tak sedikit pemudik yang memilih untuk mengandalkan kafein seperti kopi atau minuman energi. Menurut Jansen, kafein dalam kopi memang dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Namun, hal itu bukan berarti pemudik dapat meminum kopi secara terus-menerus saat merasa letih.

"Orang dewasa hanya disarankan untuk konsumsi kafein setara 200-300 miligram setiap hari atau setara dengan dua cangkir kopi," ucapnya.

Untuk minuman energi, Jansen menilai, minuman tersebut umumnya mengandung gula yang cukup tinggi atau komponen tertentu lainnya yang bersifat stimulan.

Saat kelelahan, Jansen menganjurkan agar pemudik beristirahat sejenak ketimbang mengonsumsi minuman berenergi.

(les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER