Jakarta, CNN Indonesia -- Ketupat dan opor ayam, kedua hidangan ini tak pernah terlupakan dalam sajian di Hari Lebaran. Keduanya menjadi pasangan paling cocok yang tak pernah terpisahkan.
Kedua pasangan hidangan ini nyatanya bukan hanya sekadar karena keocokan rasanya. Selain rasanya saling melengkapi, ketupat dan opor ayam selalu ada dalam sajian Lebaran karena ketupat dan opor punya filosofinya sendiri. Dan tentunya, filosofi keduanya berkaitan dengan Lebaran atau Idul Fitri.
Mengutip berbagai sumber, ketupat yang berbentuk belah ketupat ini memiliki filosofi kuat bagi masyarakat di Pulau Jawa. Bentuk ketupat ini dilambangkan sebagai perwujudan
kiblat papat limo pancer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: Safanah Nur Adzikra Ketupat memiliki banyak makna terkait Lebaran |
Kiblat papat limo pancer ini dimaknai juga sebagai keseimbangan alam dalam empat arah mata angin utama, timur, selatan, barat, dan utara. Meskipun memiliki empat arah namun hanya ada satu kiblat atau pusat.
Hal ini dianggap juga menggambarkan manusia. Sekalipun manusia pergi ke mana pun, namun akan kembali pada satu pusat yaitu Tuhan YME.
Empat sisi ketupat pun juga diasumsikan sebagai empat macam nafsu yang dimiliki manusia yang dikalahkan dengan berpuasa. Oleh karenanya makan ketupat sendiri bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengalahkan empat nafsu.
Selain itu, setiap bagian dari ketupat juga dianggap punya filosofi kuat tentang Idul Fitri. Isiannya yang berupa beras dianggap sebagai sebuah lambang kemakmuran. Namun ada juga yang mengungkapkan bahwa beras putih melambangkan kebersihan serta kesucian hati.
Sedangkan kulit ketupat yang terbuat dari anyaman daun kelapa muda atau janur ini melambangkan simbol kesalahan atau dosa manusia. Anyaman kulit ketupat ini juga dianggap sebagai gambaran jalan hidup manusia yang rumit dan berliku.
Bukan cuma itu, penamaaan ketupat sendiri pun juga memiliki artian yang sejalan dengan Idul Fitri. Ketupat yang pertama kali diperkenalkan oleh salah satu Walisongo, Sunan Bonang pada abad 15 ini dalam bahasa Jawa dikenal juga sebagai kupat.
Kupat sendiri dianggap sebagai sebuah singkatan
ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Memberikan ketupat dianggap sebagai sebuah pengakuan kesalahan dan permohonan maaf.
 Foto: Thinkstock/rakratchada Opor ayam yang bersantan memiliki makna permintaan maaf |
Sama seperti ketupat, pasangan sejatinya, opor ayam juga sarat makna tentang Lebaran.
Opor ayam yang dibuat dengan tambahan santan di dalamnya dianggap sebagai sebuah permintaan maaf. Santan dianggap punya makna pangapunten atau meminta maaf.
Kombinasi ketupat dan opor ayam ini diyakini menjadi sebuah lambang permintaan maaf yang tulus serta keinginan untuk memperbaiki kesalahan dengan hati yang putih dan suci.
(chs)