Jakarta, CNN Indonesia -- Selain keluarga dan penjual makanan, ada yang juga dirindukan setiap libur hari raya, yakni jasa cuci baju alias laundry. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, banyak jasa laundry yang tutup di hari Lebaran tahun ini.
Mereka yang tak mudik dan memiliki banyak cucian kotor tentu saja dibuat pusing.
Fenomena ini dilihat sebagai peluang bisnis oleh Hendry, salah satu pemilik jasa laundry di komplek Apartemen Sunter Park View, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak beberapa tahun yang lalu, pelanggannya selalu meminta agar Hendry tak menutup sementara jasanya.
“Karena beberapa pekerja merayakan Lebaran, saya hanya tutup di hari pertama, selebihnya buka,” kata Hendry, saat diwawancara oleh CNNIndonesia.com pada Senin (26/6).
“Permintaan mencuci baju selalu ada, bahkan saat hari raya. Saya melihat ini sebagai peluang yang bagus,” lanjutnya sambil tersenyum.
Selama Lebaran, minimal ada sepuluh orang yang menaruh cucian ke tempatnya.
 Membuka jasa laundry di komplek apartemen menjadi peluang bisnis yang menjajikan. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono) |
Tapi sama seperti angkutan umum, tarif jasa laundry di tempatnya juga ikut kena tuslah selama hari raya.
Yang biasanya bertarif Rp9.000 per kilo, saat Lebaran akan bertarif Rp15 ribu per kilo.
Kenaikan harga tersebut masih dianggap pantas oleh Hendry, karena cucian dikerjakan oleh pekerjanya yang tak memilih mudik.
“Setelah tahu harganya naik selama hari raya, beberapa pelanggan ada yang tidak jadi menaruh cucian. Tapi, banyak juga yang sepakat dengan harga tersebut. Berarti memang ada pasarnya kan,” ujar Hendry.
Tetap buka selama hari raya terbukti menjadi peluang yang menjanjikan bagi sebuah tempat usaha.
Hanya saja, perlu diperkirakan tuslah yang bakal ditetapkan agar tidak malah kehilangan pelanggan. Jangan lupa juga untuk memperhatikan hak pekerja yang tetap masuk saat hari raya.
(ard)