Jakarta, CNN Indonesia -- Kreasi minuman anggur atau wine sepertinya tidak memiliki batasan. Ada yang disisipkan ke dalam kopi hingga deodoran beraroma anggur merah.
Dalam prosesnya, eksperimen terhadap wine juga merambah pada sistem penyimpanan. Jika biasanya wine disimpan di gudang, kini timbul gagasan untuk menyimpannya di bawah laut.
Pada musim panas dua tahun lalu, aksi ini sudah diujicobakan oleh asosiasi pembuat wine asal Perancis Le Vins de Bandol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir
Metro, sebanyak 120 botol anggur merah, putih, dan rose disimpan di kedalaman 40 meter Laut Mediterania. Tujuannya untuk menguji apakah rasanya akan lebih baik dari yang disimpan di gudang.
Kini, penyimpanan bawah laut itu dijaga sangat ketat. Hanya mereka yang berlisensi sebagai penyelam bersertifikat yang dapat menemukannya.
Gagasan penyimpanan di bawah laut ini muncul ketika dilaporkannya temuan wine yang hilang di laut selama Perang Dunia II. Le Vins de Bandol menyimpan botol wine dalam gudang buatan yang seperti sarang lebah di bawah laut dan diberi jaring.
Penempatan kargo ini dilakukan oleh yang berpengalaman dari National School of Divers. Para pakar wine lalu mengatur sedemikian rupa agar nantinya dapat membandingkan anggur yang sama dengan gudang penyimpanan biasa.
Pada musim gugur lalu, sejumlah botol wine yang disimpan di bawah laut ini diangkat dan sedang dalam uji coba untuk evaluasi.
Master wine Gisele Marguin mengungkapkan wine yang ia cicip terasa enak di mulut, dan punya aroma buah dan cokelat.
(rah)