Jakarta, CNN Indonesia -- Arus wisatawan yang hendak mengunjungi Machu Piccu di Peru agak sedikit terhambat, dikarenakan terjadinya aksi protes beberapa kelompok yang memblokade rel yang dilewati layanan kereta PeruRail menuju objek wisata bersejarah itu.
Dilansir dari
Travel and Leisure pada Kamis (13/7), akibat aksi protes tersebut, hingga saat ini ribuan wisatawan masih terlantar di sejumlah stasiun kereta.
Aksi protes yang dilakukan bukan karena menolak keberadaan wisatawan di Machu Piccu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kelompok melakukan aksi protes karena kecewa dengan keputusan Pemerintah Peru yang membatalkan pembangunan bandara baru. Sedangkan kelompok yang lain, yang merupakan persatuan guru, melakukan aksinya untuk menuntut kenaikan gaji.
[Gambas:Instagram] Untuk meredakan aksi protes yang diikuti oleh puluhan ribu orang itu, Pemerintah Peru menurunkan ribuan angggota polisi ke jalanan.
Layanan kereta PeruRail telah membatalkan seluruh jadwal keberangkatan untuk Rabu (12/7) dan Kamis (13/7). Tiket yang terlanjur dibeli penumpang akan dikembalikan, seperti yang dilansir dari
Reuters.
[Gambas:Instagram]Ini bukan kali pertama layanan kereta itu berhenti beroperasi sementara. Tahun lalu, PeruRail juga melakukan hal yang sama diakibatkan aksi protes.
Machu Picchu masih menjadi objek wisata yang menjadi magnet kedatangan wisatawan ke Peru.
Setiap tahunnya, sebanyak 1 juta orang mengunjungi peninggalan sejarah Suku Inca itu. Liburan musim panas menjadi masa di mana wisatawan banyak berdatangan ke sana.
(ard)