Jakarta, CNN Indonesia -- Bagaimanapun, setiap orang pasti pernah disakiti, atau mendapatkan pengalaman kelam yang selalu menempel di ingatan. Sakit dan menghantui.
Namun, yang paling penting dari kejadian itu adalah momen saat ini. Momen di mana setiap orang mestinya bisa menghadapi dengan bangkit dan melangkah maju.
Merangkum sejumlah sumber dan psychcentral, setidaknya ada lima langkah besar yang bisa dilakukan untuk menghadapi rasa sakit dan menghantui itu, dan kemudian melangkah maju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, putuskan untuk merelakan kejadian tersebut. Karena bagaimanapun harus disadari bahwa segala seuatu tidak akan berlalu begitu saja. Kita lah yang mesti memulainya untuk merelakan, dengan mengatakan pada diri sendiri 'let it go'.
Keputusan ini juga berarti menerima pilihan untuk itu. Berhenti menyseali atau berduka terlalu dalam akan rasa sakit, apalagi memikirkan setiap detilnya.
Kedua, ekspresikan rasa sakit, dan rasa tanggungjawab pada diri sendiri. Dengan mengekspresikan rasa sakit yang dirasa, apakah kepada orang lain atau melalui cara lain seperti menuliskannya di surat atau diary, langkah ini sangat positif dilakukan.
Kita tidak hidup di dunia yang serba hitam dan putih, ada kalanya kita juga punya rasa sakit. Dan patut disadari, ada beberapa bagiannya di mana kita juga bertanggungjawab atas bagian kelam itu.
Ketiga, berhentilah bersikap sebagai korban, dan menyalahkan orang lain.Menjadi korban memberikan perasaan lebih baik, karena lepas dari rasa bersalah. Namun, sadarilah bahwa itu tidak berlangsung lama, cepat atau lambat diri akan menyadari ada yang salah.
Di hampir setiap kesempatan, selalu ada pilihan. Apakah memilih untuk merasa lebih baik, atau menyalahkan orang lain untuk merasa lebih baik? Seseorang mestinya bertanggungjawab akan kebahagiaannya sendiri, bukan dengan atau tergantung pada orang lain.
Keempat, fokus pada apa yang terjadi hari ini. Setelah tiga langkah di atas, saatnya untuk menikmati apa yang ada saat ini. Kita tidak akan bisa kembali ke masa lampau untuk memperbaikinya kembali. Apa yang dapat dilakukan adalah membuat hari ini menjadi lebih baik dan dinikmati.
Ketika fokus pada apa yang terjadi saat ini, maka akan sedikt waktu untuk menyalahkan diri dan berpikir akan masa kelam di masa lampau. Patut diingat bahwa jika otak dan hidup diisi dengan hal positif, maka yang jelek juga tidak akan mendapat tempat.
Kelima, memaafkan. Menjadi yang paling utama, baik itu memaafkan orang lain, peristiwa, dan termasuk memaafkan diri sendiri. Mungkin kita sulit untuk melupakan sikap buruk orang lain, akan tetapi setiap orang berhak dimaafkan.
Hanya saja kadang kita keras kepala dan tidak bisa memaafkan. Padahal memaafkan bukanlah tanda kelemahan. Sebaliknya, memaafkan adalah kemampuan besar untuk merelakan hal buruk yang terjadi. Berempati pada orang lain, dan melihat dari sisi yang lain. Yang pada akhirnya adalah membuat diri lepas dari masa kelam dan memulai untuk melangkah ke arah lebih baik.
(rah)