Kemenpar Jalin Kerja Sama Co-Branding dengan 16 Brand

adv | CNN Indonesia
Rabu, 02 Agu 2017 13:20 WIB
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak korporasi untuk memperkuat brand bersama-sama melalui co-branding.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak korporasi untuk memperkuat brand bersama-sama melalui co-branding. Harapannya, brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia bisa semakin bersinar di dalam maupun luar negeri.

"Kini brand Wonderful Indonesia sudah menempati posisi 47 besar dunia. Setelah dipromosikan besar-besaran di semua platform media di seluruh dunia. Nilai branding-nya sudah mengalahkan Amazing Thailand dan Malaysia Truly Asia," jelas Arief dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/8/2017).

Karena itu, setelah berhasil menaikkan peringkat dari NA (not available) menjadi clister 1, di 47 dari 141 negara, kini saatnya mengajak pelaku bisnis untuk membangun branding bersama-sama. "Dan itu sudah dicoba dengan beberapa produk, dan hasilnya sukses!," paparnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah sukses co branding dengan beberapa produk makanan seperti Garuda Food, kerupuk udang Papatonk, serta Bon Gout, Kementerian Pariwisata pun ingin memperluas ke semua industri yang punya positioning yang sama.

Kini Arief kembali bergerak untuk meningkatkan branding awarness. 16 Brand produk ternama di Indonesia akan digandeng menandatangani MoU untuk memasang branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia dengan tema ‘Wonderful Indonesia Co-Branding Forum’.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, Wonderful Indonesia Co-Branding Forum merupakan kerja sama dengan berbagai brand produk. Semua akan berkolaborasi untuk meningatkan ekuitas merek dari brand Wonderful Indoneisa (mancanegara) dan Pesona Indonesia (nusantara), sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.

“Co-branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia ke berbagai produk ini sangat efektif. Apalagi produk tersebut mampu menembus pasar internasional,” ujar Esthy saat diskusi Pra Wonderful Indonesia Co-Branding Forum di Hotel Grand Cemara, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Lebih lanjut, Plt Asdep Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Hariyanto mengatakan, MoU Co-Branding itu akan digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Peson,  Kamis (10/8/2017).

“Nantinya bakal dihadiri 100 perusahaan atau brand. Yang sudah memastikan menandatangani MoU dengan Kemenpar sejauh ini ada 16 brand perusahaan. Tidak hanya itu, Co-Branding ini akan dilakukan secara periodik per 3 bulan dan akan terus bertambah lagi,” ujarnya.

Diskusi itu dihadiri Pakar Marketing Yuswohady, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar Vita Datau, Pemimpin Redaksi Majalah SWA Kemal Efendi Gani, serta Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono di Grand Cempaka Hotel, Jakarta.

Hariyanto menjelaskan, sejauh ini 16 brand  sudah siap melakukan MoU. Semuanya terbagi dalam dua kategori, yakni mitra food dan non food. Brand-brand tersebut antara lain Achilles, Garuda Food, Polygon, Sahid Group, Tiket.com, Alleira Batik & Gaia, Sunpride, Sarinah, Sekar Group, Krisna Oleh-oleh, Secret Garden, Sababay Wine, Bon Gout, Martha Tilaar, Malang Strudle, dan Batik Trusmi.

“Pada MoU nanti akan disaksikan oleh Menpar Arief Yahya dan para perwakilan brand seperti Teuku Wisnu, Martha Tilaar, Gusti Ngurah Anom, Hardianto Atmadja, Dian Sastrowardoyo founder Fream A Trip dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Arief mengatakan, dalam ilmu branding, kita harus mengenal apa yang disebut co-branding. Sederhananya, co-branding merupakan partnership antara dua brands yang berbeda.

Tujuannya yaitu sinergi. Definisi paling gampang dari sinergi yakni 1 + 1 = 3, bukan 2. Artinya, ‘the whole is bigger than the parts’, hasil gabungan lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya. Dengan melakukan co-branding, kekuatan brand equity-nya akan berlipat-lipat.

Menteri asal Banyuwangi yang ahli branding itu mengambil contoh Aqua-Danone. Aqua merupakan brand yang dikenal sebagai local champion yang menguasai pasar air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia. Sementara Danone adalah global champion yang memiliki pasar di seluruh dunia.

“Yang terjadi bila berkolaborasi yakni image Aqua terangkat menjadi ‘local champion yang mengglobal’. Sementara brand Danone pun terangkat menjadi ‘global champion yang melokal’. Hasilnya adalah win-win partnership yang menghasilkan entitas gabungan yang jauh lebih powerful,” ucap Arief.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER