Alasan Dipilihnya Ikan untuk Audisi Memasak Istana
Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2017 10:02 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Keragaman kuliner Indonesia rupanya belum banyak dieksplorasi. Padahal, Indonesia punya kekayaan sumber pangan, salah satunya ikan. Meski bergelar negara maritim, tapi konsumsi ikan masyarakat Indonesia tergolong rendah.
Rasa nasionalisme tak selalu identik dengan aksi bela negara atau berpikir soal hal apa yang bisa dilakukan untuk kemajuan negeri. Menurut Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, nasionalisme juga soal bangga dan mau mengonsumsi hasil kekayaan alam Indonesia, termasuk ikan.
"Bicara nasionalisme, ya kita makan ikan," ujarnya di sela konferensi pers Lomba Masak Ikan Nusantara, di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Menurutnya, sebelum mempromosikan ikan atau kuliner Indonesia dengan bahan ikan, maka perlu untuk meningkatkan konsumsi ikan dalam negeri. Ia pun menggarisbawahi, ikan yang dimaksud di sini adalah ikan segar, bukan ikan asin atau ikan kaleng.
Selama ini, lanjutnya, masyarakat yang perekonomiannya 'merangkak' memilih daging sebagai sumber protein hewani, dan meninggalkan ikan. Ikan dirasa tak lagi 'keren' untuk dikonsumsi.
"(Kita) harus bisa menaikkan ikan jadi makanan bergengsi," tambahnya.
Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono, justru ikan punya keunggulan dibanding daging. Ikan, lanjutnya, justru bisa menambah keragaman pilihan sumber protein, karena pada prinsipnya, asupan makanan baiknya beragam dan berimbang.
"Kelebihannya,ikan mengandung omega 3. Kita tidak bicara haram halal. Kita semua mengamini,protein ikan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan orang. Mencerdaskan juga," kata Anung.
Hari ini akan digelar final Lomba Masak Ikan Nusantara di Lippo Mall Kemang. Kesepuluh finalis mewakili lima kota yakni Jakarta, Batam, Pontianak, Gorontalo dan Biak. Pemenang akan berkesempatan menyajikan hasil kreasinya di Istana Kepresidenan tepat pada perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-72. (rah)
Rasa nasionalisme tak selalu identik dengan aksi bela negara atau berpikir soal hal apa yang bisa dilakukan untuk kemajuan negeri. Menurut Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, nasionalisme juga soal bangga dan mau mengonsumsi hasil kekayaan alam Indonesia, termasuk ikan.
"Bicara nasionalisme, ya kita makan ikan," ujarnya di sela konferensi pers Lomba Masak Ikan Nusantara, di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, lanjutnya, masyarakat yang perekonomiannya 'merangkak' memilih daging sebagai sumber protein hewani, dan meninggalkan ikan. Ikan dirasa tak lagi 'keren' untuk dikonsumsi.
"(Kita) harus bisa menaikkan ikan jadi makanan bergengsi," tambahnya.
Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono, justru ikan punya keunggulan dibanding daging. Ikan, lanjutnya, justru bisa menambah keragaman pilihan sumber protein, karena pada prinsipnya, asupan makanan baiknya beragam dan berimbang.
"Kelebihannya,ikan mengandung omega 3. Kita tidak bicara haram halal. Kita semua mengamini,protein ikan sangat membantu pertumbuhan dan perkembangan orang. Mencerdaskan juga," kata Anung.
Hari ini akan digelar final Lomba Masak Ikan Nusantara di Lippo Mall Kemang. Kesepuluh finalis mewakili lima kota yakni Jakarta, Batam, Pontianak, Gorontalo dan Biak. Pemenang akan berkesempatan menyajikan hasil kreasinya di Istana Kepresidenan tepat pada perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-72. (rah)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER