Festival Kuliner Serpong, dari Kue Cubit hingga Nasi Cikur
Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2017 10:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan Jawa Barat dikenal beragam, mulai dari bumbu yang digunakan hingga jenis makanannya. Ada yang tampilannya menggiurkan hingga tampilan yang cukup aneh tetapi enak di lidah.
Siapa yang tak kenal dengan kue cubit, atau nasi cikur? Atau sebut saja makanan khas seperti kupat tahu, cireng, nasi jamblang, batagor, colenak, tahu petis, mie kocok, toge goring, kue ape, es oyen, dan lainnya.
Semua jenis makanan itu kini hadir dalam Festival Kuliner Serpong 2017 yang diusung Summarecon Mal Serpong. Tahun ini, penyelenggara mengusung makanan khas Jawa Barat dengan tema Raos Pisan Euy, dan berlangsung dari 10 Agustus hingga 10 September mendatang.
Mengusung tema Jawa Barat, festival ini tidak hanya menyuguhkan makanan khas dari provinsi tersebut, tapi juga dibarengi dengan dekorasi dan musik pengiring yang identik.
Di antara dekorasi itu, ada salah satu yang menjadi ikon Jawa Barat, yakni Gedung Sate. Menjadi bagian sejarah, Gedung Sate yang ada di Bandung direpresentasikan sedemikian rupa dengan tata panggung yang mirip.
Ketika memasuki area festival yang terletak di area parkir selatan Summarecon Mal Serpong itu pun pengunjung akan mendengarkan alunan dari alat musik seperti angklung yang menjadi ciri khas kesenian Sunda.
Setiap partisipan festival menghuni saung-saung yang beratapkan jerami dengan jumlah 66 tenan. Selain itu terdapat 30 makanan yang ditampilkan dalam gerobak dan tiga bale besar.
Meskipun mengusung tema dari Jawa Barat, tidak semua makanan merupakan khas dari sana. Terdapat juga es duren, nasi campur bali, martabak, sate taican hingga bebek ireng suroboyo.
Salah satu tenan yang banyak dikunjungi adalah nasi cikur Bandung. Terdapat dua pilihan nasi yang dapat dinikmati dengan kudapan yang tersaji yakni nasi putih atau nasi cikur.
“Nasi cikur, nasi tapi dimasak dengan kencur,” ujar sang penjual.
Kudapan yang disajikan pun tak jauh dari masakan masyarakat Jawa Barat seperti jengkol, ayam sewir, ayam goring, cumi pedas, ikan asin, hingga sayur cuciwis.
Salah satu pengunjung Dewi Astuti yang turut hadir dalam festival tersebut menilai positif kegiatan yang diadakan setiap tahun itu. Menurut dia, banyak orang dapat dikenalkan soal masakan Jawa Barat supaya tidak hanya mengenal makanan cepat saji atau fast food.
“Masakan Sunda kan banyak ragamnya, banyak sayurnya juga jadi anak-anak tidak cuma kenal dengan junk food saja. Mereka bisa makan makanan lain yang lebih beragam,” ujarnya saat ditemui CNNIndonesia.com.
Dewi yang datang bersama suami dan anaknya pun sudah menikmati beragam sajian yang dijual di festival tersebut, mulai dari nasi cikur, bajigur, tahu petis hingga es duren.
Menurut Dewi, tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain mencicipi makanan nusantara. Selain itu dia juga merasa senang karena terdapat jajanan masa lalu yang sering dinikmatinya saat kanak-kanak seperti kwaci cap gajah, permen hingga manisan.
“Kami yang sudah tua juga jadi bisa nostalgia dengan makanan-makanan khas Sunda. Kebetulan kami datang dari Bandung dan tinggal di Tangerang sejak belasan tahun lalu, jadi kami senang datang ke sini,” tuturnya.
Festival Kuliner Serpong diadakan mulai 10 Agustus hingga 10 September. Festival tersebut merupakan yang ketujuh. Sebelumnya, mereka mengusung tema makanan yang berasal dari Jawa Timur. (rah)
Siapa yang tak kenal dengan kue cubit, atau nasi cikur? Atau sebut saja makanan khas seperti kupat tahu, cireng, nasi jamblang, batagor, colenak, tahu petis, mie kocok, toge goring, kue ape, es oyen, dan lainnya.
Semua jenis makanan itu kini hadir dalam Festival Kuliner Serpong 2017 yang diusung Summarecon Mal Serpong. Tahun ini, penyelenggara mengusung makanan khas Jawa Barat dengan tema Raos Pisan Euy, dan berlangsung dari 10 Agustus hingga 10 September mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengusung tema Jawa Barat, festival ini tidak hanya menyuguhkan makanan khas dari provinsi tersebut, tapi juga dibarengi dengan dekorasi dan musik pengiring yang identik.
Di antara dekorasi itu, ada salah satu yang menjadi ikon Jawa Barat, yakni Gedung Sate. Menjadi bagian sejarah, Gedung Sate yang ada di Bandung direpresentasikan sedemikian rupa dengan tata panggung yang mirip.
 Festival Kuliner Serpong berlangsung di Summarecon Mal Serpong, dari 10 Agustus hingga 10 September 2017. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor) |
Ketika memasuki area festival yang terletak di area parkir selatan Summarecon Mal Serpong itu pun pengunjung akan mendengarkan alunan dari alat musik seperti angklung yang menjadi ciri khas kesenian Sunda.
Setiap partisipan festival menghuni saung-saung yang beratapkan jerami dengan jumlah 66 tenan. Selain itu terdapat 30 makanan yang ditampilkan dalam gerobak dan tiga bale besar.
Meskipun mengusung tema dari Jawa Barat, tidak semua makanan merupakan khas dari sana. Terdapat juga es duren, nasi campur bali, martabak, sate taican hingga bebek ireng suroboyo.
Salah satu tenan yang banyak dikunjungi adalah nasi cikur Bandung. Terdapat dua pilihan nasi yang dapat dinikmati dengan kudapan yang tersaji yakni nasi putih atau nasi cikur.
“Nasi cikur, nasi tapi dimasak dengan kencur,” ujar sang penjual.
 Festival Kuliner Serpong tahun ini mengusung tema Jawa Barat dengan aneka makanan dan nuansa khas dari provinsi tersebut. (Foto: CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor) |
Kudapan yang disajikan pun tak jauh dari masakan masyarakat Jawa Barat seperti jengkol, ayam sewir, ayam goring, cumi pedas, ikan asin, hingga sayur cuciwis.
Salah satu pengunjung Dewi Astuti yang turut hadir dalam festival tersebut menilai positif kegiatan yang diadakan setiap tahun itu. Menurut dia, banyak orang dapat dikenalkan soal masakan Jawa Barat supaya tidak hanya mengenal makanan cepat saji atau fast food.
“Masakan Sunda kan banyak ragamnya, banyak sayurnya juga jadi anak-anak tidak cuma kenal dengan junk food saja. Mereka bisa makan makanan lain yang lebih beragam,” ujarnya saat ditemui CNNIndonesia.com.
Dewi yang datang bersama suami dan anaknya pun sudah menikmati beragam sajian yang dijual di festival tersebut, mulai dari nasi cikur, bajigur, tahu petis hingga es duren.
Menurut Dewi, tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain mencicipi makanan nusantara. Selain itu dia juga merasa senang karena terdapat jajanan masa lalu yang sering dinikmatinya saat kanak-kanak seperti kwaci cap gajah, permen hingga manisan.
“Kami yang sudah tua juga jadi bisa nostalgia dengan makanan-makanan khas Sunda. Kebetulan kami datang dari Bandung dan tinggal di Tangerang sejak belasan tahun lalu, jadi kami senang datang ke sini,” tuturnya.
Festival Kuliner Serpong diadakan mulai 10 Agustus hingga 10 September. Festival tersebut merupakan yang ketujuh. Sebelumnya, mereka mengusung tema makanan yang berasal dari Jawa Timur. (rah)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER