Antisipasi Gelombang Panas, Arab Saudi Bikin 'Payung Makkah'

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2017 18:56 WIB
Menyiasati gelombang panas atau heatwave, pemerintah Arab Saudi, lewat insinyur Mohammed Hamid Sayegh menciptakan payung pelindung khusus yang ber-AC.
Menyiasati gelombang panas atau heatwave, pemerintah Arab Saudi, lewat insinyur Mohammed Hamid Sayegh menciptakan payung pelindung khusus yang ber-AC. (Foto: Muhammad Hamed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gelombang panas atau heatwave yang melanda sejumlah negara tahun ini turut melanda Arab Saudi. Tak pelak, para calon jemaah haji pun juga akan terkena imbasnya, dengan panas yang akan menyengat di atas kepala. 

Mengingat hal itu, pemerintah Arab Saudi pun menciptakan payung yang mereka namakan 'Payung Makkah' yang dinilai dapat memudahkan jemaah haji dalam kondisi udara yang panas saat ini.

Payung tersebut diciptakan oleh Insinyur Saudi, Mohammed Hamid Sayegh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The Islamic Information, warga asli Makkah itu mengaku diminta tolong oleh rekan seniornya untuk menciptakan benda dengan kreatif yang dapat membantu jamaah haji dalam menghadapi gelombang panas 2017.


Payung Makkah itu pun diklaim memberikan kemudahan peziarah karena memiliki Air Conditioner (AC) yang dapat membuat penggunanya merasa sejuk. Selain itu payung tersebut diciptakan juga dengan baterai sehingga peziarah dapat tetap terhidrasi selama panas yang menyengat selama 40 jam.

Pengisian baterai untuk payung tersebut, kata Mohammed, menggunakan tenaga surya. Kegunaan baterai adalah untuk membuat AC payung tersebut tetap berjalan. Berat payung tersebut pun hanya 610 gram.


Tujuan utama dari penjualan payung tersebut adalah jamaah yang berasal dari Asia dan Eropa. Mereka dinilai tidak terbiasa dengan panas Timur Tengah yang ekstrem.

Meski demikian, payung tersebut baru dijual di China. Payung tersebut juga mendapat pujian dari Raja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Abdulaziz. (rah)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER