Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah temuan penting baik di bidang kesehatan, kecantikan, dan teknologi ternyata jauh lebih lama dari yang diperkirakan. Bahkan, ada yang ditemukan tiga abad lalu, dan bertahan hingga sekarang.
Vaksin misalnya, ditemukan pada 1796. Lain lagi, dengan baterai yang ditemukan 1800. Beberapa temuan ada yang bertahan hingga saat ini, dan tak lekang meski ada temuan baru lain setelahnya.
Dilansir dari
Business Insider, ada beberapa temuan yang menarik untuk diketahui:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vaksin - 1796Pemerintah mencanangkan pada 2020, Indonesia akan bebas campak dan rubella dengan program vaksinasi MR (Measles Rubella). Vaksinasi sendiri sudah ada sebelum abad 19. Pada awalnya, adalah Edward Jenner yang pada waktu itu memperkenalkan versi sederhana dari virus cacar pada sapi untuk mengatasi penyakit cacar.
Seorang wanita pemerah susu bernama Sarah Nelmes datang pada Jenner dengan luka cacar di tangannya. Ia mengambil cairan pada luka dan diletakkan pada luka seorang bocah laki-laki, subjek tes pertamanya. Bocah delapan tahun itu sakit, tapi tak lama kemudian ia sembuh. Saat Jenner memperkenalkan virus smallpox, bocah itu sudah kebal.
Baterai - 1800Baterai volta diciptakan oleh penemu Italia, Alesandro Volta. Volta menyebutnya "organ elektronik artifisial." Ia menggunakan kain lap yang dicelup dalam air garam. Hasilnya, temuan ini dapat menyimpan energi listrik. Kemudian, lahirlah baterai.
 Ilustrasi baterai. (Foto: InspiredImages/Pixabay) |
Lensa Kontak - 1887Kacamata kadang dirasa mengganggu penampilan, sehingga orang lebih suka menggunakan lensa kontak. Meski sangat kekinian, tapi lensa kontak sudah ada sejak akhir abad 19. Bentuknya memang tak seindah lensa sekarang. Lensa kontak zaman dulu atau disebut scleral lenses ini menutupi seluruh mata seseorang. Jika dipakai, layaknya memakai kacamata dan mata jadi nampak lebih besar. Namun, Anda tak akan kesulitan mencari jika ia jatuh.
 Ilustrasi Lensa Kontak. (Foto: Sigid Kurniawan) |
Eskalator - 1891Tak ada mal yang tak memiliki eskalator. Tampak keren dan canggih, tapi eskalator ada sejak sebelum abad 20. Jesse Reno asal New York pertama kali memasang tangga berjalan ini di Old Iron Pier di Pulau Coney. Temuan ini serta merta menarik perhatian banyak orang. Saat itu revolusi industri dan banyak pekerja tertolong berkat adanya eskalator.
 Ilustrasi Eskalator. (Foto: cocoparisienne/Pixabay) |
Drone - 1964Dulu, pesawat tanpa awak pertama adalah Lockheed D-21B. Ini masuk misi penting untuk mendeteksi wilayah udara musuh China antara 1969-1971. Proyek inu tidak dilanjutkan dan Presiden Nixon pun memperkenalkan pesawat dengan ukuran lebih kecil. Pesawat atau sekarang ini disebut drone digunakan untuk mengambil foto lewat udara.
 Ilustrasi drone. (Foto: SplitShire) |
GPS - 1978Kini kita tak perlu takut tersesat berkat temuan bernama GPS alias global positioning system. Awalnya, terdapat satelit Navstar 1, sebuah satelit pertama yang mencapai orbit pada 1978. Navstar 1 memang tak mengorbit lagi, tapi ia berjasa membukakan jalan pada era interkoneksi di seluruh dunia.
 Ilustrasi GPS. (Foto: FirmBee/Pixabay) |
MP3 Player - 1979Dua dekade sebelum Apple merilis iPod, penemu Inggris bernama Kane Kramer telah mempatenkan pemutar musik digital bernama IXI. IXI seukuran dengan bungkus rokok, dengan empat tombol kontrol. Ia mampu memutar sekitar tiga setengah menit lagu. Ini setara dengan satu buah lagu saja.
(rah)