Jakarta, CNN Indonesia -- Bertemu dengan tomat merah, oranye, atau kuning bisa jadi sudah biasa. Bagaimana dengan tomat merah jambu atau pink menyala?
Sebuah studi baru yang dilakukan tim ilmuwan asal Weizmann Institute of Science, AS menemukan cara untuk mengubah warna daging tomat menjadi merah jambu. Bukan sekadar mengubah warna, tapi juga ternyata punya manfaat berlebih.
Studi tersebut, seperti dilaporkan Extra Crispy, menemukan gen baru yang selama ini belum diketahui pada betalain, pigmen pada tumbuhan yang memberi warna merah, kuning, jingga atau ungu pada bagian daun dan buah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui gen baru tersebut, ilmuwan menciptakan ragi yang dapat menghasilkan betalain. Hasilnya akan dibuat untuk mereproduksi sintesis betalain pada tanaman yang dapat dimakan, seperti kentang, tomat, dan terong. Serta tanaman yang tidak dapat dimakan seperti bunga petunia dan tembakau.
Sejumlah tanaman ini biasanya tak menghasilkan pigmen merah, violet, dan kuning secara alami. Namun, melalui proses sintesis betalain, akan dihasilkan warna-warna yang diinginkan seperti halnya merah jambu pada tomat. Jika betalain diterapkan pada kelopak bunga petunia akan dihasilkan warna ungu pucat.
Penemuan ini bukan hanya untuk menambah variasi dalam warna pada tomat. Perubahan warna tersebut juga bermanfat pada dunia kesehatan, karena dapat meningkatkan antioksidan yang berguna bagi tubuh manusia sebesar 60 persen.
"Temuan ini dapat digunakan untuk memperkuat berbagai jenis tanaman dengan betalain, serta meningkatkan nilai nutrisinya di masa depan," ujar penulis utama studi Asaph Aharoni dalam sebuah pernyataan.
Dengan pengembangan studi lebih jauh, tomat merah jambu diyakini akan menjadi favorit buah masa depan. Bukan hanya karena warnanya, tapi juga khasiatnya.
(ara/rah)