Mengulik Kelebihan dan Kekurangan Industri Tekstil
Rabu, 30 Agu 2017 14:15 WIB
Meski dituding sebagai 'ancaman' terhadap pengrajin kain tradisional, industri tekstil modern dengan mesin juga punya kelemahan. Apa saja? (Foto: Thinkstock/AGCreativeLab)
Penawaran yang begitu menggiurkan bagi publik. Pasalnya, jika membeli kain tradisional yang benar-benar asli, harganya mahal. Selain itu, kain tradisional tak selalu jadi pakaian harian dan hanya digunakan di saat-saat tertentu.
Oleh karena itu, kain dengan print atau motif kain tradisional sering jadi pilihan. Kondisi membuat sejumlah orang berpendapat pertumbuhan pesat industri tekstil pelan-pelanakan mematikan pengrajin kain tradisional. Namun, benarkah demikian?
"Saya rasa itu tidak akan membunuh, masing-masing punya kelebihan dan keterbatasan. Kita sudah punya porsi masing-masing," kata Chief Designer PT Lucky Print Abadi, Dofa Hapsari pada CNNIndonesia.com di saat ditemui di Ciputat, Tangerang, Selasa (29/8).
Menurutnya, ada hal yang tidak bisa didapat dalam pembuatan kain secara manual, tapi bisa didapat dalam industri tekstil. Dengan menggunakan mesin, otomatis produksi partai besar bukanlah hal sulit. Selain itu, semakin besar produksi, maka harga makin bisa ditekan.
"Kalau dengan mesin, jelas lebih cepat, lalu bisa banyak main teknik," tambahnya.
Kelemahan produksi kain dengan mesin adalah pengulangan. Kain dapat dibuat berulang sehingga tak ada personalisasi kain atau motif. Hanya itu-itu saja.
Berbeda dengan pembuatan kain secara tradisional. Pembuatan memang memakan waktu lama, sumber daya manusia sedikit dan harga selangit.
"Yang manual, mereka nggak ada repeatable, kalau kami kan diulang, karena dengan mesin. Anda akan susah menemukan yang sama persis. Mirip iya, tapi tidak sama persis," kata Dofa.
Ia memberikan contoh kain batik. Pembatik menggunakan desain motif yang sama dan menggunakan canting yang sama, tapi efek yang dihasilkan hingga menjadi hasil akhir akan berbeda.
"Ada efek cracky-nya di akhir, tapi nggak ada yang sama. Jadi bisa dibilang kalau pembuatan secara manual itu produk akhir kayak hanya ada itu saja, tidak ada yang menyamai," tutupnya. (rah)
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
Menpar Minta Operator Wisata Ekstrem Diaudit Buntut Kasus Rinjani
Gaya Hidup • 6 jam yang lalu3 Bahan Herbal Ini Bantu Mengeluarkan Kentut, Bye Perut Kembung
Gaya Hidup • 11 jam yang laluTren Fesyen Ini Sedang Diminati, Apa Itu Quiet Luxury?
Gaya Hidup • 7 jam yang laluVIDEO: Patung Sapi Raksasa Curi Perhatian Festival Cokelat Chile
Gaya Hidup • 14 jam yang laluCerita Pria AS Makan 150 Butir Telur dalam 5 Hari, Efeknya Bikin Kaget
Gaya Hidup • 12 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK