Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah calon pegawai negeri sipil yang lulus seleksi administrasi Kementerian Hukum dan HAM menyampaikan komplain karena tidak bisa mencetak kartu ujian yang mereka butuhkan untuk tes berikutnya.
Persoalannya, situs Kemenkumham,
https://cpns.kemenkumham.go.id, bermasalah, dan kini tak bisa dibuka sama sekali. Saat diakses, situs ini menampilkan laman putih dengan keterangan
502 Bad Gateway.Menanggapi hal ini, Lilik Bambang Lestari, Kepala Biro Humas Kemenkumham mengatakan memang sedang terjadi persoalan pada
server Kemenkumham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini masalah
overload kita upayakan malam ini bisa
clear," ungkapnya saat dihubungi di Jakarta, pada Jumat (8/9) siang.
Lebih jauh Lilik menegaskan kejadian
down server Kemenkumham disebabkan
overload, di mana banyak yang mengakses di saat yang bersamaan. Kejadian ini sudah dialami sejak pengumuman kelulusan seleksi administrasi. Ditengarai mereka yang lulus melakukan akses di situs Kemenkumham.
"Hingga sore ini sudah 80 persen, mudah-mudahan bisa jam 7 atau malam ini bisa kembali normal dan bisa diakses," tambah dia.
Lewat akun
Twitter resminya, Kemenkumham memaparkan tahapan pencetakan Kartu Informasi Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar yang dibutuhkan CPNS. Di sana juga dicantumkan bahwa cetak kartu informasi dan nomor antrian dapat dilakukan sampai tanggal 11 September 2017 pukul 23:59.
Komplain CPNSSejak dua hari terakhir, sejumlah komentar berisi keluhan calon pelamar ramai di akun
Facebook Badan Kepegawaiaan Negara (BKN). Beberapa di antaranya mengungkapkan keresahan.
Akun Tiara Puspa Lavers misalnya. Ia menuliskan: "Kalian luar biasa, bikin kita stress dan nggak bisa belajar maksimal gara-gara nungguin web CPNS pulih lagi buat cetak nomor antrian.
Good job."
"Awalnya terbuka, dan belum sempat baca, waktu habis dan ketutup otomatis. Bagaimana ini solusinya BKN, Kemenkumham," tulis Rizal Stevil.
"Dikoordinasikan min dengan panitia seleksi Kemenkumhamnya agar
server-nya nggak
down dan
error. Waktunya sangat singkat sekali dan sangat padat pengguna yang menuju ke
web tersebut," kata Aprillia Nia.
"Setuju, mohon petunjuk nih saya beberapa kali buka
website ini selalu
error, lama lama jadi kita bisa
error juga karena waktunya tinggal 1 hari lagi. Bagaimana ini min? Bisa dibantukah?" keluh Irwandi Tarigan.
Tanggapan BKN Kasubag Hubungan Media dan Antar Lembaga BKN, Diah Eka Palupi menilai bahwa animo masyarakat khususnya pelamar memang sangat tinggi. Namun, ia mengungkapkan keluhan tersebut lebih pas disampaikan ke instansi terkait.
"Kadang teman-teman semangat mendaftar tinggi. Kemudian muncul pertanyaan, tapi terkait dengan instansi. (Padahal) di laman instansi itu ada pengumuman, isinya lengkap mulai dari tanggal, berkas apa saja yang dikumpulkan, risiko permasalahan ada," katanya saat dihubungi
CNNIndonesia.com pada Jumat (8/9).
BKN sendiri turut membuka
Help Desk sejak hari pertama pendaftaran seleksi CPNS periode pertama. Ia berkata, rata-rata ada sekitar 10 calon pelamar yang datang dan menyampaikan pertanyaan serta keluhan. Ia mengaku pertanyaan banyak seputar teknis sehingga mau tidak mau ia beserta tim harus benar-benar mempelajari teknis pendaftaran di instansi.
"Permasalahan
clear dengan membaca. Kadang inti masalahnya dengan melihat aturan di [format arsip] pdf. Maunya langsung
nanya dan protes," ungkapnya.
Menurut Diah, selain pertanyaan seputar syarat dan teknis pendaftaran, kebanyakan pelamar mengeluhkan tentang kesulitan mereka saat harus konfirmasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Konfirmasi seharusnya ditujukan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) bukan pada BKN.
"Mumpung masih ada waktu sebelum periode dua buka, pelamar memastikan NIK sudah betul dan terdaftar di Dispendukcapil. Mungkin mekanisme dari Dispendukcapil bisa lebih mengaktifkan
call center-nya," katanya.
Periode kedua pendaftaran seleksi akan dibuka pada 11- 25 September mendatang. Diah mengharapkan calon pelamar membaca lebih detail persyaratan masing-masing lembaga.
"Untuk 60 plus 1 ini syaratnya pasti banyak, pelamar sebaiknya membaca dengan detail syaratnya, kemudian dilihat, lembaga mana yang punya peluang tinggi untuk lolos. Kadang orang masa bodoh inginnya masuk kementerian A tapi ia sendiri tak memenuhi kualifikasi yang diperlukan," ucapnya.
(rah)