Jakarta, CNN Indonesia -- Pepaya dengan daging buahnya yang berwarna jingga dianggap menjadi salah satu buah yang disukai. Selain itu, buah yang lunak ini juga jadi buah favorit dari semua umur.
Hanya saja, buah lembut ini khas tropikal ini kini banyak dihindari karena dianggap menyebarkan bakteri Salmonella di Amerika Serikat.
Baru-baru ini petugas federal AS melacak empat sumber penyebaran
Salmonella dan menemukan bahwa buah-buahan yang tercemar tersebut berasal dari pantai selatan Meksiko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bravo Produce yang berlokasi di San Ysidro diduga mengimpor pepaya Maradol yang terinfeksi oleh bakteri tersebut tanggal 10 sampai 29 Agustus melalui Tijuana.
Food and Drug Administration (FDA) memberikan peringatan pada Minggu (12/9) setelah menemukan bahwa memang buah milik Bravo Produce penyebabnya.
Dilansir dari
Extra Crispy, ini bukanlah kasus penyebaran salmonella pertama yang melibatkan buah asal Meksiko Selatan dan Amerika Tengah itu.
Sejauh ini telah dilaporkan terdapat 215 orang telah jatuh sakit dan satu korban jiwa di New York. Kasus serupa juga banyak dilaporkan di New Jersey, Virgina, dan Texas. Konsumen di negara bagian Arizona, Colorado, dan California diduga baru saja 'bersentuhan' dengan bakteri tersebut.
Meskipun begitu, masyarakat tidak dibolehkan untuk menuduh pedagang eceran secara publik karena melawan aturan FDA. Maka dari itu masyarakat diimbau untuk memeriksa stiker sepuluh digit yang ada di pepaya untuk memastikan bahwa buah itu aman untuk dikonsumsi.
Sebuah kelompok advokasi konsumen bernama The Centre for Science in the Public Interest, mengajukan permintaan kebebasan informasi agar dapat mengetahui pedagang yang bersangkutan dengan kasus ini.
(tab/chs)