Agar Anak Tak Jadi Korban Penculikan

Jakarta, CNN Indonesia -- Publik kembali digegerkan dengan adanya tiga anak SD Tanjung Duren 1 Pagi yang menjadi nyaris korban penculikan. Beruntung ketiganya bisa selamat dari tangan penculik.

PI, salah satu korban penculikan pun menceritakan kisahnya lewat video yang beredar.

PI mungkin bisa selamat dari penculik, namun belum tentu anak-anak SD lainnya bisa seberuntung dan seberani PI untuk melawan penculik.

Sebagai orang tua, Anda mungkin tak bisa menjaga anak-anak selama 24 jam, khususnya saat mereka ada di sekolah. Oleh karenanya, Anda harus membekali anak-anak dengan 'ilmu' dan kewaspadaan untuk menghindarkan mereka jadi korban penculikan.

Mengutip berbagai sumber, berikut tips agar anak terhindar dari penculikan.

Lihat juga: Perjuangan Bertahan Hidup dengan Buah Beri dan Air Lumpur

1. Ajak anak bicara
Sediakan waktu bicara antar anak dan orang tua soal masalah penculikan dan keamanan anak. Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, tapi ini akan membantu anak untuk waspada dan menjaga dirinya.

2. Kenalkan anak dengan pos bantuan
Ajarkan anak untuk mengenal lokasi atau tempat di mana mereka bisa mendapatkan bantuan dan pertolongan. Di taman bermain, mal, atau di area dekat sekolah, beritahu anak di mana letak kantor polisi atau pusat informasi untuk meminta bantuan saat mereka diculik atau tersesat.

Lihat juga: Diculik di Italia, Model Inggris Dilelang Jadi Budak Seks

3. Beritahu anak untuk waspada orang asing
Nasihati anak untuk jangan mudah terpesona dan terlena dengan apa yang diiming-imingi orang lain. Minta mereka juga untuk tak mau diajak diajak pergi oleh orang lain selain orang tua atau keluarga dekat.

4. Perkenalkan anak dengan berbagai modus penculikan
Beritahu anak-anak kalau ada banyak modus yang digunakan para penculik, beberapa di antaranya adalah minta tolong mencari anak anjing, atau mencari hal lainnya.

Ingatkan juga pada anak bahwa orang dewasa sebenarnya tak butuh bantuan dari anak kecil, apalagi untuk hal-hal yang kecil.

5. Beritahu aturan main
Perjelas batas dan aturan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Misalnya, tegaskan bahwa anak tidak boleh mau diajak pergi hanya karena dapat permen. Jangan buat anak jadi bingung atau ragu dengan 'perintah' Anda.


(chs/chs)