Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyiapkan 180 event pariwisata mancanegara guna mencapai angka kunjungan 17 juta wisatawan pada 2018 ke Indonesia.
Dalam Rakornas III 2017 hari pertama di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2017), Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara (Deputi BP3M) Kemenpar I Gde Pitana memaparkan rangkaian
event Pariwisata sepanjang 2018 guna mendukung pencapaian target tersebut.
"Berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata, kami telah menyiapkan 180 even terbagi untuk kawasan Asia Tenggara (Asteng), Asia Pasifik (Aspas) dan Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika (ETTAA)," kata I Gde Pitana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pitana menjelaskan, 180
event tersebut terdiri dari beberapa kategori seperti Pameran Wisata Umum (38
event), Pameran Wisata Khusus (20
event), Festival Wonderful Indonesia (29
Event), dan Misi Penjualan (93
Event).
"Belum termasuk Bimbingan Teknis (Bimtek) sebanyak 80
event sepanjang 2018 dan Perjalanan Wisata Umum di mana melibatkan 1.055 orang serta Perjalanan Wisata Minat Khusus dan MICE melibatkan sekitar 380 orang," ujar dia.
Lantas, bagaimana mendukung pencapaian target wisman dengan ratusan
event tersebut? Pitana dengan gamblang menbeberkan poin-poin penting seputar aktivitas promosi dan optimisme melalui serentetan program pada 2018 nanti.
“Guna mencapai target tersebut, stategi pemasaran dan promosi pariwisata terus digencarkan. Untuk
marketing strategy menggunakan pendekatan Destination, Original, dan Time (DOT),
promotion strategy dengan Branding, Advertising, dan Selling (BAS),
media strategy dengan pendekatan POSE terutama pada pasar utama di antaranya dengan berpartisipasi pada
event pameran pariwisata internasional untuk mempromosikan Wonderful Indonesia,” kata Pitana.
Lebih lanjut, Pitana menjabarkan strategi pemasaran dengan pendekatan DOT itu akan difokuskan pada 10 Bali Baru dengan kesiapan 3A, yakni Akses, Amenitas, Akses. 10 Bali Baru di antaranya Great Jakarta, Great Bali, Great Kepri, Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang), Bunaken–Wakatobi-Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, dan Banyuwangi.
Dia memasang target wisman dari lima negara besar , Tiongkok, Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang bisa menjadi penyumbang wisman terbesar ke Indonesia pada 2018.
"Sesuai rangkaian kegiatan strategis Kementerian Pariwisata tahun 2018, yang akan memfokuskan pada
Digital Tourism,
Homestay dan
Air Connectivity. Selain itu, tujuh kegiatan strtategis lain seperti Branding, Top 10 originasi, top 3 destinasi utama (15 destinasi
branding), pengembangan 10 destinasi prioritas, Sertifikasi Kompetensi SDM dan Gerakan Sadar Wisata, Peningkatan Investasi Pariwisata dan Pengelolaan Crisis Center menjadi penopang ketiga fokus utama tadi,” papar I Gde Pitana.
"Tentu fokus kita pada kegiatan
hard selling, a setelah dua tahun terakhir ini kami fokus membangun branding Wonderful Indonesia, pada tahun ini akan lebih fokus pada kegiatan
hardselling dan kerja sama dengan
airlines dan
wholesalers," lanjutnya.
Sebagai gambaran konkret, untuk membidik pasar di kawasan Asia Pasifik (China, Australia, Jepang, Korea, India, dan pasar lain. Deputi BP3M lebih banyak melakukan kegiatan
hardselling berupa pameran dan misi penjualan (
sales mission).
"Pasar China kami garap melalui
event CITM, PWI, kerja sama dengan Baidu, C-Trip, dan Charter Flight," kata dia.
Menggarap pasar Eropa, Kemenpar menggelar
event antara lain ITB Berlin, IFTMTop Reza, Vakantiebeurs, WTM London dan PWI. Kemenpar kemudian membidik Australia di PWI Melbourne dan Sydney, Wisman Singapura dari NATAS dan ITB Asia. Sedangkan di Malaysia, kami kembali ikut MATTA dan rangkaian kegiatan PWI.
Sedangkan, untuk pasar India, Indonesia mengikuti
event SATTE, OTM dan PWI. Amerika sendiri dibidik melalui IMEX Amerika dan DEMA Show.
"Wonderful Indonesia akan goda pasar Korea melalui HANA Tour, MODE Tour dan KOTFA. Jepang dengan dengan mengikuti JATA dan kegiatan PWI, sedangkan Taiwan melalui Taipei International Travel Fair.”
Sementara itu, untuk menggoda pasar Thailand, Wonderful Indonesia siap meramaikan
event Thailand International YravelFair, turis Timur Tengah digarap melalui
event ATM Dubai sedangkan Hong Kong melalu DRT Hong kong.
"Itu gambaran
event untuk membantu pencapaian target wisman dan kita sudah punya modal besar. Wonderful Indonesia telah mendapatkan 13 penghargaan di 6 negara. Terakhir adalah kemenangan Wonderful Indonesia menjadi juara dunia pada 15 September 2017 dalam UNWTO Video Competition Chengdu, China. Ini tentu prestasi membanggakan dan hasil kerja keras semua pihak dan tambahan spirit dan motivasi kami,” urai I Gde Pitana mengakhiri.
Dengan segudang
event mancanegara tentu membuat , Arief berpesan agar produk-produk wisata terus diperbaiki.
"Saya tekankan, Kemenpar tidak punya kemampuan untuk memperbaiki destinasi. Destinasi- atau produk harus diperbaiki, dibenahi. Terpenting, destinasi adalah Pemda, karena mereka nanti menerima turis dengan serangkaian manfaat ekonomis,” ujar Arief.
"Perlu Indonesia Incorporated, kerja bareng, bersama-sama membangun pariwisata sesuai dengan porsi. Ketika ini dilakukan secara simultan, maka potensi untuk sukses tidak akan terbendung," ucap Arief.
(odh/odh)