Bali, CNN Indonesia --
Tahun kedua, Bali Internasional Open Piano Competition (BIOPC) 2017 kali ini tampaknya bakal seru. Pianis-pianis asal Australia, Jepang, Korea, dan Singapura bakal ikut bersaing dengan pianis nasional dari berbagai kota di Indonesia. Acara ini digelar Sabtu (23/9/2017) hingga Minggu (24/9/2017) di Bali Padma Resort di Legian, Kuta, Bali.
Peserta nasional yang ikut tampil adalah dari Kota Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan tuan rumah Bali.
"Tanggal 22 September 2017, daftar ulang seluruh peserta dan Piano Trial, mulai pukul 14.00 sampai 18.00 WITA. Tanggal 23 September mulai babak penyisihan, tangal 24 September final," Kata Ketua Panpel, Eleonora AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Event kompetisi piano klasik yang didukung Kemenpar ini akan berlanjut di Batam, Kepri pada 21-22 Oktober 2017. Tempatnya di Swissbel Hotel Harbour Bay, Batam. Target market Batam International Open Piano Competition 2017 itu adalah pianis-pianis Singapura dan Malaysia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuty yang tahun lalu sempat menyaksikan penampilan pianis-pianis cilik itu cukup terkesan. Kebiasaan di kompetisi piano, violin, klasik, selalu jumlah pengantarnya jauh lebih banyak daripada pesertanya sendiri.
Bapak, ibu, kakak, adik, kakek, nenek, saudara dekat, dan karib keluarga ikut memberi semangat. Komunitas piano nusantara yang terus dibina Opus Nusantara ini makin solid sejak 10 tahun silam. "Silakan tonton Bali International Open Piano Competition 2017," katanya.
Menariknya, kegiatan musik klasik ini menggabungkan tiga kekuatan sekaligus. Menpar Arief Yahya menyebut tiga kekuatan ini menjadi semakin penting untuk memperkuat
brand Bali bagi wisman Eropa yang
high end.
Pertama, Bali sebagai ‘No 1 Tourism Destination in the World 2017’ pilihan publik melalui laman TripAdvisor yang paling populer sebagai
media review.
"Kegiatan ini bisa memperkuat
review positif oleh
travelers tentang Bali yang kaya akan
culture, nature dan sekaligus
man made," kata dia.
Kedua, piano sebagai instrumental simbol keabadian musik klasik, tradisi musik liturgi Barat, dan Eropa yang menjadi target market wisatawan mancanegara kelas atas. Musik klasik yang hidup sejak berabad-abad lalu ini mulai dikodifikasi antara 1550-1900.
Ketiga adalah
timeline. Saatnya anak-anak muda Indonesia berkompetisi menampilkan kehebatannya bermain piano klasik. Mereka akan
benchmark dengan pianis-pianis seusianya dari negara lain dengan partitur yang sama dan dikalibrasi okeh juri kelas dunia. Sampai di mana keahlian dan keeativitas anak-anak kita?
"Cara yang terbaik untuk menjadikan kita berkualitas global adalah dikompetisikan dengan
global standard. Kalau soal
creative value atau
cultural value, saya yakin kapasitas anak-anak muda Indonesia itu hebat, ini momentum yang baik untuk tampil dalam pentas dunia," ucapnya.