Pasuruan, CNN Indonesia --
Siapa yang tidak mengenal kopi? Minuman yang nikmat ini telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia. Tidak heran jika kini kopi juga menjadi tren utama bisnis di sejumlah daerah. Salah satunya adalah di Jawa Timur, seperti di Bondowoso, Jember, dan Malang.
Masing-masing daerah mengemas kopi menjadi tema utama untuk diperkenalkan dengan berbagai pola pemasaran. Sejumlah daerah pun mengemasnya dengan tema wisata kuliner.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut Hari Kopi Dunia yang jatuh pada Minggu (1/10/2017) Di Banten. Ada Festival Industri Kreatif Kopi Indonesia ke-1 tahun 2017 yang oleh warganet dipopulerkan dengan #PesonaIKKIFest2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silakan gabung pada 30 September sampai 8 Oktober 2017 di The Breeze, BSD City, Tangerang, Banten. Kopi Indonesia memang lagi ngetop, menjadi kekuatan atraksi pariwisata nasional. Di mana-mana punya kopi andalan, bukan hanya Toraja dan Gayo, tapi di semua tempat," jelasnya.
Adapun pihak yang bergabung dalam kegiatan di Banten ini adalah Gerakan Daerah Terbarukan (GDT) sebagai mitra Kemendes, TNI AD melalui instrumen Sekopi (Kopi Tanah Air Kita), dan Dispar Banten. Lalu Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga turut mendukung acara ini. Hadir pula perwakilan Duta Besar negara sahabat, pemerintah daerah maupun kabupaten/kota, penghasil kopi, BUMN, pengusaha swasta, asosiasi kopi, komunitas kopi, dan perwakilan 70 negara.
Di Lampung, ada #PesonaCoffeeDay yang sukses mengundang penggemar kopi datang. Kemudian di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur selama tiga pekan ini sukses mengemas wisata kulinernya dengan festival dan bursa kopi. Lokasinya di wisata alam dan kuliner Waroeng Daoen yang berada di Desa Parelegi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Letaknya strategis dan sudah pasti diketahui para wisatawan yang akan menuju Malang dari Surabaya. Maka tidak heran jika acara Festival dan Bursa Kopi yang dilaksanakan setiap Sabtu dan Minggu sejak tiga pekan ini menjadi pemandangan menarik bagi wisatawan yang singgah di Waroeng Daoen.
Para wisatawan yang belum pernah mengenal kopi diperkenalkan apa dan bagaimana jenis kopi. Ada pula pengenalan cara membuat kopi. Menyeduhnya dan memasak kopi mulai yang tradisional sampai dengan menggunakan mesin pemasak kopi modern. Ada pula pengenalan peralatan kopi untuk menyeduhnya secara modern.
Menurut Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) Pasuruan Abdul Karim, festival ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kopi Pasuruan yang kini menjadi salah satu komoditas utama di Kabupaten Pasuruan. Selain itu, memperkenalkan para
buyers dengan para petani secara langsung.
"Sehingga para petani nantinya bisa transaksi langsung dengan
buyers," katanya.
Karim mengungkapkan acara ini dikemas dengan destinasi wisata di kawasan Waroeng Daoen. Jadi para wisatawan juga bisa mengenal secara langsung apa itu kopi dan cara meracik kopi yang baik.
"Untuk itulah selama hampir sebulan, setiap hari Sabtu dan Minggu, di tempat ini selalu digelar berbagai acara yang berkaitan dengan kopi," paparnya.
Acara yang digelar pada Sabtu (16/9/2017) itu memang tidak hanya mengenalkan cara berbisnis kopi dengan petani Pasuruan. Namun para wisatawan yang memang biasa wisata kuliner ke Waroeng Daoen juga mendapatkan pengetahuan menarik tentang seluk beluk kopi.
Antara lain
talk show tentang kopi, pengenalan kopi pada anak-anak, pengenalan peralatan kopi, kompetisi barista, hingga sarasehan.
Kemudian pada Sabtu (30/9/2017) dilaksanakan lomba
roasting kopi secara tradisional dan pelatihan barista. Sedangkan pada Minggu (1/10/2017), pelatihan
latte art dan peringatan Hari Kopi Internasional digelar.
Tentu saja momentum menarik ini tidak disia-siakan para wisatawan yang memang sudah menjadi langganan para pengunjung Waroeng Daoen apabila berwisata ke Malang.
"Event ini menarik, sekaligus untuk pengetahuan tentang kopi dan cara memasaknya," kata Hendro, salah seorang pengunjung Waroeng Daoen dari Surabaya yang kebetulan akan berlibur ke Kota Batu bersama keluarganya.
Acara ini akan berakhir pada Sabtu (7/10/2017) dengan acara puncak lelang kopi yang ditutup oleh Pangdiv 2 Kostrad Malang pada hari Minggu (8/10/2017). Kopi yang dilelang merupakan kopi robusta dan arabika yang ditanam oleh petani Kabupaten Pasuruan.