Jakarta, CNN Indonesia -- Sedikitnya 70 mahasiswa dari berbagai penjuru China Timur berkumpul untuk meluncurkan Generasi Wonderful Indonesia (GenWI) di Bali Bistro, Shanghai pada 7 Oktober 2017. Sebuah komunitas yang aktif di media sosial, dan siap mempromosikan pariwisata Indonesia dari tempat mereka tinggal.
Dalam peluncuran GenWI itu terpilih ketua GenPi China, Reynaldo Aprillio, yang juga Ketua PPI China. “Kami bangga, kami senang, bisa ikut mempromosikan Wonderful Indonesia dari Negeri China yang saat ini jumlah wismannya paling tinggi,” kata Reynaldo dalam rilisnya, Senin (9/10/2017).
Berbeda dengan Generasi Pesona Indonesia (GenPi), GenWI ini berada di kota-kota besar yang merupakan pasar utama wisatawan mancanegara. Kalau GenPI memproduksi foto-foto, video, grafis, dan
text story dari destinasi wisata serta
calender of events, sementara GenWI bertugas membantu memviralkannya di mancanegara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadir peluncuran GenWI China itu adalah Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara, Stafsus Menpar Bidang Komunikasi Publik Don Kardono, Konsul Jenderal RI di Shanghai Siti Mauludiah, Asdep Asia Pasifik Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar Vinsensius Jemadu, serta beberapa staf.
Ukus Kuswara menjelaskan, GenWI China adalah komunitas GenWI perdana yang sudah terbentuk, setelah pertemuan PPI dunia di Warwich, London lalu.
“Karena China dinilai strategis, pasar utama, dan saat ini sudah menjadi turis terbesar di Tanah Air, mengalahkan Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang,” kata Ukus Kuswara.
Ukus mengatakan kini istilah 'jemarimu pesonamu!' sudah harus disiarkan. “Jadikan momentum ini sebagai cara untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, yang sudah menjadi
leading sector dan
core economy bangsa,” tuturnya.
Menpar Arief Yahya mengatakan jadikan China sebagai yang utama dan selalu berpikir dari sisi
customer. “Selain pasar China yang besar, 75% anak anak muda
search and share dengan cara digital. GenWI bergerak secara
online melalui media sosial,
matching dengan
future customers yang semakin
digital minded,” ungkap Arief.
Di lain pihak, Stafsus Bidang Komunikasi Don Kardono memaparkan apa pentingnya ber-GenWI. “Pertama,
networking. Kedua, mempromosikan potensi pariwisata, seperti destinasi wisata
, calender of events dan kebijakan kepariwisata yang terbaru,” kata Don Kardono.
Ketiga, lanjut Don, memastikan generasi muda dengan bermain media sosial yang benar dan produktif. “Kita punya kode etiknya, tidak boleh menyebarkan hoaks, tidak boleh berpolitik, tidak boleh SARA! Sama dengan kode etiknya GenPI, yang sampai sekarang kita junjung tinggi,” papar Don.
Konjen RI di Shanghai Siti Mauludiah merasa terbantu oleh kehadiran GenWI China Timur itu. Selama ini pelajar dan mahasiswa itu sudah melakukan promosi sendiri dengan skala lokal di kampus sendiri-sendiri.
“Hadirnya GenWI akan lebih besar gerakannya, lebih kuat
impact-nya, dan di-
support oleh Kemenpar maupun KJRI Shanghai,” jelas Siti.
Perlu diketahui, media sosial di China ini berbeda platformnya dengan Tanah Air. Di China yang bisa diakses adalah Weibo, WeChat, Youku dan lainnya. Semua berbahasa Mandarin dan
member-nya berasal dari seluruh wilayah di China.
Facebook, Twitter, Youtube dan Instagram tidak bisa dibuka dengan
provider di China, termasuk Google. Sebab
searching engine yang diizinkan pemerintah hanya Baidu, kecuali membukanya dengan berlangganan operator dari luar China.