Jakarta, CNN Indonesia --
Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengembangan Potensi Daerah Karimunjawa. Satgas ini dibentuk karena Kagama melihat potensi Karimunjawa yang bisa dijadikan pariwisata unggulan. Demi menggali potensi tersebut, Kagama menggelar program Bhakti Kami Kagama Mbangun Karimunjawa.
Pembentukan satgas tersebut mencerminkan model Pentahelix yang sering dikedepankan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Khususnya pada bagian akademisi dan komunitas dari Academician, Business, Community, Government dan Media (ABCGM).
“Pariwisata akan semakin cepat bergerak. Jika lima sisi dari Pentahelix itu bersatu, solid, dan berkolaborasi bersama-sama,” ujar Arief.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka ia mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang dilakukan Kagama untuk membangun Karimunjawa melalui visi dan misinya.
Program ini meliputi bidang kepariwisataan, konservasi ekosistem laut, pengabdian kesehatan masyarakat, serta bidang pengabdian umum.
Bidang pariwisata berupa pelatihan bagi pelaku pariwisata Karimunjawa, pelatihan pertolongan pertama kegawatdaruratan kecelakaan laut,
homestay award, penyediaan tong sampah di perahu wisata, serta pengelolaan sampah di Pulau Nyamuk yang bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan bidang lainnya berupa pasar murah, pentas hiburan, penanaman terumbu karang, pelepasan tukik dan penanaman mangrove. Kemudian ada pula pemeriksaan dan pengobatan kesehatan, pemeriksaan gigi, serta penyuluhan kesehatan.
Program yang diinisiasi pengurus pusat Kagama dan pengurus daerah Jawa Tengah ini turut didukung penuh oleh pengurus cabang Kabupaten Jepara, Pati, Demak, dan Blora serta Kagama Virtual.
"Kegiatan Penutupan Kagama Mbangun Karimunjawa 2017 dilakukan 20-22 Oktober 2017. Selain dilaksanakan oleh Satgas Karimunjawa, Kagama juga bekerja sama dengan rekan-rekan dari Ika Medica atau Ikatan Alumni Kedokteran UNDIP," jelas Ketua Kagama Pengcab Jepara, Heri Kusnanto.
Sebagai wujud syukur atas program pengabdian ini, Kagama mengajak para anggota beserta keluarganya untuk merayakannya dalam kegembiraan. Kagama membuat paket liburan 3D 2N (tiga hari dua malam). Bagi Kagama dan keluarga, paket ini dihargai Rp 1,25 juta per orang. Sedangkan untuk non-Kagama dihargai Rp 1,5 juta per orang.
Peserta juga diajak
snorkeling menikmati hasil Konservasi terumbu karang. Lalu keliling Pulau Karimunjawa, membakar ikan di Pulau Menjangam, dan Tour de Mangrove. Jadi peserta bisa merasakan hasil dari program Kagama Mbangun Karimunjawa. Mereka juga mendapat fasilitas penginapan dan makan 3D 2N selama di Karimunjawa serta tiket pulang pergi Jepara-Karimunjawa.
Alumni Geodesi UGM yang kini menjadi pengusaha furnitur ini berharap ke depannya Kagama, khususnya Kagama Jepara, lebih dapat berperan aktif dalam mendukung dan melestarikan wisata Karimunjawa dengan lebih baik.
"Kami juga sangat
concern dengan sampah di kawasan wisata ini. Sebenarnya Pemkab Jepara sudah membuat TPA di dekat Desa Alang-alang, tapi belum bisa optimal. Mudah-mudahan segera ada perubahan," katanya.