Jakarta, CNN Indonesia -- Berada di selatan Siberia, Danau Baikal terbentuk dari aliran sungai purba yang telah menjadi habitat bagi 3.600 jenis tanaman dan hewan.
Danau Baikal juga merupakan danau terdalam di dunia. Mata airnya menyumbang 23 persen air bersih yang mengalir ke seluruh kawasan di dunia.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, populasi ikan omul—ikan asli yang hidup di sana, semakin berkurang, dikarenakan kemunculan organisme ganggang yang semakin rimbun. Populasi ganggang—yang bukan organisme asli dari Danau Baikal, mengganggu cara ikan omul mencari makanannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal bulan ini, telah diterapkan larangan memancing omul, ikan sejenis salmon yang habitat aslinya di Danau Baikal. Departemen Kelautan Rusia mengatakan kalau peraturan itu diterapkan untuk menghindari kepunahan ikan omul.
Ahli biologi Anatoly Mamontov mengatakan, hilangnya ikan omul dari perairan Danau Baikal dikarenakan kegiatan memancing yang terlalu masif serta perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Danau Baikal seakan tak kuasa lagi menahan arus polusi yang disebabkan oleh manusia.
“Air danau menjadi hangat dan tidak ada ikan yang ingin tinggal di perairan hangat. Juga tidak ditemukan makanan ikan di perairan yang semakin dangkal itu,” kata Mamontov, seperti yang dilansir AFP.
Bulan lalu, UNESCO juga telah menyatakan kekhawatirannya akan masalah kelestarian Danau Baikal.
Ahli biologi lainnya, Oleg Timoshkin, menduga kalau Danau Baikal tercemar oleh air limbah rumah tangga dari kota yang mengalir melalui sistem saluran dan bermuara ke sungai.
“Saya yakin 150 persen air limbah rumah tangga, terutama air buangan sabun cuci, menjadi penyebab terganggunya kelestarian di Danau Baikal,” kata Timoshkin.
[Gambas:Instagram]Danau Baikal memiliki kedalaman 1.700 meter. Turis datang ke sana karena penasaran dengan asal usulnya, juga keindahan pemandangannya. Banyak dari turis yang juga menyempatkan mampir dalam perjalanannya bersama kereta Trans-Siberian.
Agustus kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan keluhannya mengenai tercemarnya Danau Baikal. Ia mengatakan hal tersebut saat berkunjung langsung ke sana.
Pemerintah Rusia sampai berniat merogoh kocek negara hingga US$452 juta demi membersihkan Danau Baikal.
Ini bukan kali pertama Danau Baikal diberitakan tercemar. Dua tahun lalu, danau ini juga sempat dikabarkan sudah sangat tercermar.
(ard)