Parade Batik Papua untuk Aksi Peduli Penyintas Kanker Serviks

Rahman Indra | CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2017 02:11 WIB
Parade batik khas Papua meramaikan malam penggalangan dana untuk penyintas kanker serviks yang digelar organisasi nirlaba Srikandi.
Peragaan busana batik motif Papua dari label Mamayoo mengisi malam penggalangan dana Srikandi di Jakarta, Rabu (18/10). (Foto: CNN Indonesia/Rahman Indra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah model membawakan aneka ragam motif batik Papua dalam sebuah peragaan busana yang digelar pekan lalu di Ballroom Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta.

Peragaan busana dari label Mamayoo itu menampilkan aneka motif batik khas Papua seperti Cendrawasih, anggrek, serta ukiran. Semuanya tampil dalam potongan busana pria dan wanita yang merentang dari kemeja, celana panjang, hingga gaun malam. 

Pemilihan warna-warna terang dan mencolok juga menjadikan motif itu menarik perhatian. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan peragaan busana biasanya di pekan mode, parade motif batik Papua itu hadir untuk malam perayaan sekaligus penggalangan dana bagi penyintas kanker serviks di Papua yang digelar oleh Srikandi, organisasi nirlaba yang beranggotakan perempuan Indonesia yang menikah dengan warga negara asing.


Parade Batik Papua untuk Aksi Peduli Penyintas Kanker ServiksPeragaan busana motif batik Papua, Mamayoo. (Foto: CNN Indonesia/Rahman Indra)

Itha Saleem, Ketua Srikandi menuturkan organisasi yang berdiri sejak 17 tahun lalu itu melakukan aksi peduli mengingat perempuan Papua berisiko tinggi akan kanker serviks di Indonesia.

Dibanding daerah lain, Papua ditengarai menjadi daerah yang paling rentan terkena kanker serviks. Dengan indikasi setiap tahunnya ada 938 perempuan yang terdiagnosa kanker serviks, dan 546 di antaranya meninggal karena penyakit tersebut.

Sayangnya, dengan tingkat kasus kanker serviks yang tinggi, ada banyak orang Indonesia yang tidak begitu memahami bagaimana kanker serviks, dan termasuk AIDS menyebar. 

Selain diisi oleh peragaan busana, malam persembahan untuk Papua itu berisi beragam acara lainnya, termasuk menampilkan pertunjukan tarian khas Papua. Panitia juga mengusung lelang 'suara' Anni Yawan. Tamu yang hadir memberikan donasi atau menawar dengan harga tertinggi untuk kemudian disumbangkan.

Bantuan yang terkumpul kemudian diberikan kepada LION's Club Centennial Cendrawasih untuk kemudian mendukung program peduli perempuan Papua yang mengidap kanker serviks.


Dr. Rosaline Irene Rumaseuw, presiden LION's Club Jakarta Centennial Cendrawasih menuturkan bantuan yang diberikan akan sangat berarti bagi perempuan Papua.

"Ada 2,37 juta perempuan berusia 15 ke atas di Papua yang berisiko tinggi kena kanker serviks," ujarnya.

Rosaline sebelumnya menghabiskan waktunya di Papua. Berhubungan langsung dengan masyarakat Papua membuatnya menyadari pentingnya program peduli kesehatan dan penyintas kanker serviks di sana. (rah)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER