Ubud Writers Festival 2017 Usung Tema Origins

advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 26 Okt 2017 14:16 WIB
Bagi yang suka sastra kelas dunia, datanglah ke Bali.
Ubud, CNN Indonesia -- Bagi yang suka sastra kelas dunia, datanglah ke Bali. Sebab, ada acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2017. Acara yang  dunia ini akan mengisi banyak program menarik di Bali.

UWRF 2017 digelar pada 25-29 Oktober 2017. Acara ini merupakan agenda yang sangat ditunggu oleh para pencinta sastra. Pada 2015, UWRF sukses menarik puluhan ribu pengunjung selama lima hari acara. Semua tersebar di lebih dari 50 lokasi yang tersebar di Ubud. Mulai 150 lebih penulis, pembicara, dan tokoh budaya dari seluruh Indonesia dan dunia hadir semua ke Ubud.

"UWRF menempati posisi pertama sebagai festival sastra paling diminati di Asia Tenggara. Skalanya sangat besar," ungkap Founder sekaligus Director UWRF Janet DeNeefe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking besar skalanya, UWRF juga masuk dalam tiga festival papan atas di Bali selain Ubud Food Festival dan Bali Emerging Writers Festival. 

Janet mengaku sangat optimistis mengenai acara UWRF 2017. Sebab, tema yang dipilih sangat seksi. Mulai tema sosial, budaya, politik, dan seni akan diangkat di hadapan para pegiat sastra.

"UWRF tahun ini sengaja mengambil tema ‘Origins’ di tengah kerusuhan  global dan gejolak politik. 'Origins' ingin mengundang  orang  untuk melihat gambaran besar. Bukan hanya berkontemplasi tentang hubungan antarperorangan, tapi bersama-sama sebagai umat manusia di planet ini dari waktu ke waktu,” katanya.

Tema tersebut terinspirasi dari filosofi Hindu ‘Sangkan Paraning Dumadi’ yang bermakna hubungan kekal manusia  dengan asal muasal manusia, tempat manusia bakal kembali kelak.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty mengatakan sangat mendukung kegiatan yang memasuki tahun ke-10 penyelenggaraan ini.

Menurutnya kegiatan ini dapat memamerkan keragaman budaya Indonesia kepada dunia sekaligus mempromosikan Ubud sebagai pusat pertemuan penulis dan seniman dari seluruh dunia untuk berkarya serta berwisata.

"Meski event ini baru 10 tahun, namun festival ini mempu mendorong iklim pariwisata di Bali, terutama di Ubud. Dari sudut pandang pariwisata, UWRF ini memberikan dampak positif,” ujarnya.

Festival ini menjadi menjadi ajang dialog antara  penulis-penulis hebat karena menciptakan pertukaran cerita antara penduduk lokal dan perspektif dunia. Selain itu, ajang ini dapat membuka wawasan para pengunjung selama berada di Indonesia. Bahkan sastra membawa orang melampaui fisik dan menyelami budaya melalui simbol dan metafora.

"Sebagai promosi pariwisata, UWRF mempromosikan Indonesia dalam literatur, sebuah sudut pandang,  dan memberikan nilai  tambah untuk memberikan  pengalaman lain kepada para pengunjung lebih dari sekadar mengunjungi destinasi wisata,” tambahnya yang didampingi Kabid Promosi Wisata Buatan, Ni Putu Gayatri.

Indonesia mengirim 15 orang penulis yang sebelumnya telah melalui proses seleksi ketat terhadap 915 karya tulis. Seleksi dilakukan oleh tiga juri, yakni Seno Gumira Ajidarma, Leila S Chudori, dan Warih Wisatsana.

"Sebanyak 15 penulis terpilih ini akan hadir dan tampil bersama penulis-penulis pemenang penghargaan di UWRF 2017," papar Leila.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut merespons kegiatan ini. Menurutnya, UWRF akan semakin menjadikan Ubud tidak hanya destinasi wisata, tapi juga destinasi seni sastra kelas dunia.

"Saya yakin keindahan Ubud serta kekuatan seni dan budaya Bali juga keindahan alamnya dapat menjadi inspirasi bagi para penulis. Selamat berfestival. Salam Wonderful Indonesia," ucapnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER