Pasar Karetan, Atraksi Wisata Baru di Jantung Semarang

adv | CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2017 16:08 WIB
Ide kreativitas Generasi Pesona Indonesia Jawa Tengah membuat Kota Semarang bakal memiliki destinasi wisata baru berbasis ekonomi rakyat dan terjangkau.
Jakarta, CNN Indonesia -- Ide kreativitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jawa Tengah (Jateng) membuat Kota Semarang bakal memiliki destinasi wisata baru berbasis ekonomi rakyat dan terjangkau.

Generasi milineal ini membuat terobosan promosi dan sosialisasi pariwisata di Kota Semarang dengan mengelar Pasar Karetan.

Pasar rakyat ini akan debut pada 5 November 2017 di Radja Pendapa Camp, Desa Segrumung, Meteseh, Kec Boja, Kendal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GenPI komunitas pariwasata binaan Kementerian Pariwisata RI. Selama ini, GenPI menjadi kawah candradimuka sekaligus duta pariwisata Indonesia di media sosial selain terus mengembangkan ide-ide segar untuk mendongrak nilai jual segudang destinasi wisata tanah air.

Ketua Panitia Pelaksana Pasar Karetan, Mei Kristianti, menjelaskan, ajang ini menjadi terobosan baru untuk mengembangkan wisata murah meriah sekaligus merakyat untuk seluruh lapisan masyarakat. Produk-produk dalam Pasar Karetan nanti berbanderol kurang dari Rp10 ribu.

"Sekarang kami mengciptakan ajang offline dengan konsep Pasar Karetan, walau tetap menggunakan kekuatan media sosial untuk menarik minat orang dan membuat pasar baru, namun acara ini kami lakukan di Radja Pendapa,” ujar Mei.

Banyak daya tarik dalam Pasar Karetan nanti. Selain produk-produk murah meriah,  acara ini bernuansa hutan dan kehidupan asli pedesaan.

Mei menjamin, sangat mudah mengakses acara ini dari Kota Semarang, yaitu cukup 45 menit perjalanan. Para pengunjung pun takkan dipungut biaya lantaran lokasi acara bebas dari biaya sewa.

Acara Pasar Karetan yang mengambil suasana hutan dan kehidupan asli pedesaan ini akan dimulai pukul 06.00 dan berlangsung hingga 11.00 WIB. Mengambil lokasi di tepi hutan karet milik PTPN, pasar rakyat ini bakal memberikan pengalaman baru kepada para pengunjung.

"Silakan datang, saya jamin lokasi sangat asik dan menarik," katanya.

Puas belanja, pengunjung bisa melakukan trekking bersama keluarga dengan jarak 3 km, 5 km dan 10 km di tengah hamparan hutan hijau nan asri.

"Konsep pasar ini lebih ke tradisional, tempo dulu, lengkap dengan atraksi dan permainan anak-anak Jadul (Jaman dulu,Red)," kata Mei.

Berbicara mengenai konsep pasar, imbuh Mei,  event ini mengajak masyarakat di desa itu membuat panganan tradisional, untuk dijual di pasar tradisional setiap Minggu. Jajan pasar itu bakal menjadi ikon Pasar Karetan.

Shafigh Pahlevi Lontoh, Ketua Genpi Jateng berjanji bakal terus memutar event ini setiap akhir pekan. "Kami ingin menciptakan atraksi baru! Membuat destinasi baru, nuansa tempo doeloe dalam sebuah pasar. Kami lakukan setiap Minggu pagi, dan selalu diposting via medsos,” ungkap Shafigh.

Selain pasar, Shafigh  bakal membuat pasar ini ramah bagi anak-anak. Bersama GenPI dia bakal membuat pasar ini sebagai arena permainan tradisional yang sudah tergerus kemajuan zaman.

Permainan anak-anak ini antara lain egrang, dakon, main mercon bumbung (dengan bambu petung, red), sunda manda, lompat tali, main kelereng, gobaksodor, sampai olahraga crosscountry.

“Aneh dan unik kan? Datang ya? 5 November,” kata Shafigh. “Tempatnya oke, nyaman, banyak spot untuk selfie, dari nuansa hutan, ladang, padi menghijau, akar jati, sapi, kolam ikan, dan banyak story lagi,” ucap Hyudee, koordinator GenPI Jateng.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) antusias dengan ide kreatif GenPI Kemenpar angkat topi atas tangan-tangan kreatif GenPI memajukan potensi dan industri pariwisata di RI.

Gagasan GenPI ini sekaligus menunjukkan, bahwa GenPI membuktikan diri mampu membuat program promosi wisata “go digital” dan tengah gencar dilakukan oleh Kemenpar sebagai salah satu strategi pemasaran pariwisata Indonesia.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut positif atas semua inisiatif GenPI tersebut. Kata Menpar, acara itu penting, untuk mengetes engagement di followers medsos anggota Genpi.

"Juga melibatkan desa atau kampung untuk buat atraksi pariwisata, bahkan kelak bisa memberdayakan masyarakat untuk membuat homestay desa wisata!” ucap Menpar Arief.    
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER