Entah apa maksudnya. Namun tak dimungkiri banyak orang yang merasa malu ketika terlihat memakai gaun yang sama, sekalipun itu di sebuah pesta yang berbeda. Hal ini terlihat jelas pada jenis-jenis gaun couture yang punya detail unik dan sophisticated.
Saat pesta utama sudah usai tanda gaun couture harus masuk lemari dan menunggu waktu kembali bergaya. Entah sampai kapan. Padahal gaun-gaun couture diciptakan sangat istimewa, setiap rangkaian payet, mutiara, lekukan rumbai, sampai taburan kristal di gaunnya semua punya cerita. Lebih dari itu, gaun couture kerap dibuat menyesuaikan ukuran seseorang dan karakternya.
Hal ini berarti gaun couture adalah gaun yang benar-benar dibuat khusus untuk seseorang yang melibatkan pekerjaan tangan rumit dan proses panjang. Hanya saja, ini tak berarti kalau gaun couture tak bisa dipakai di tiap pesta. Gaun couture memang istimewa, tapi akan lebih istimewa jika bisa menjadi bagian dari banyak cerita dan pesta menyenangkan dalam hidup Anda.
Pada dasarnya, gaun couture punya fleksibilitas yang sama seperti gaun pesta lainnya. Dengan styling yang tepat, tampilan gaun couture bisa berubah total dalam sekejap. Tak cuma feminin, gaun couture pun bisa menjelma jadi sedikit bergaya sporty yang berkarakter.Jangan menunggu, ciptakan saat tepat sendiri untuk 'recycle' gaun couture jadi lebih ramah untuk pesta lain. Saatnya couture berkenalan dengan sneakers dan sunnies dalam balutan make up minimalis 'sunset' di 'after party' Anda.
Gaun midi mengembang dengan aksen kelopak bunga tak cuma cantik dengan high heels. Padukan gaun dengan sneakers putih tinggi dan stoking jala untuk gaya yang menggoda. Jangan lupa sunnies bulat besar dan tas kecil beraksen bulu berwarna senada.
Gaun: Eddy Betty Couture | Aksesori: Rinaldy A. Yunardi | Kacamata: Chloe at Optik Seis | Sepatu: Staccato Tas : Les Petites Joueurs at Masari | Rias Wajah dan Rambut: Qiqi Franky and Team
Keseksian gaun two pieces bergaya bustier dan rok melebar bisa sedikit diredam dengan penggunaan blazer hitam formal. Padukan dengan sneakers berwarna tua dalam gradien warna yang sama, dan kacamata berbingkai bening untuk tampilan lebih kekinian.Pilihan tas jinjing kecil berwarna kuning akan sedikit menghidupkan suasana.
Gaun : Eddy Betty Couture | Aksesori: Rinaldy A. Yunardi | Kacamata: Tom Ford at Optik Seis | Blazer: Motif Official at Central Departement Store | Sepatu: Koleksi pribadi Elsa Simanjuntak | Tas : Les Petites Joueurs at Masari | Rias Wajah dan Rambut: Qiqi Franky and Team
Mutiara di gaun bisa jadi kunci dan point of interest dari total look. Tak perlu tambah banyak aksesori lagi digaunnya. Cukup padukan dengan sneakers putih sederhana, anting panjang mutiara di satu sisi. Jangan lupakan sunnies bulat kecoklatan untuk mempermanis tampilan.
Gaun: Eddy Betty Couture | Aksesori: Rinaldy A. Yunardi | Kacamata: Michael Kors at Optik Seis | Sepatu: Staccato | Rias Wajah dan Rambut: Qiqi Franky and Team
Detail ruffles one shoulder akan membuat Anda terlihat seksi dan elegan. Sneakers putih sederhana dengan aksen strip merah akan membantu menghidupkan warna. Tambahkan topi baret krem untuk menghasikan gaya modern-klasik.
Gaun: Eddy Betty Couture | Topi baret : Eddy Betty Couture | Sepatu: Staccato | Aksesori: Rinaldy A. Yunardi | Rias Wajah dan Rambut: Qiqi Franky and Team.
Kelly Tandiono tak pernah bermimpi jadi model, tapi seorang pencari bakat menemukannya di jalanan Orchard, Singapura sewaktu berusia 14 tahun. Awal yang tak sengaja itu kemudian membuatnya secara perlahan tapi pasti berjalan di sejumlah peragaan busana bergengsi hingga ke London Fashion Week, dan bergabung di Next Model Management, Los Angeles.
Tahun lalu, model kelahiran 28 Oktober 1986 itu dipercaya menjadi mentor dan juri untuk Asia's Next Top Model Season 4 yang membuat namanya dikenal lebih luas di luar negeri.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia juga mulai menjajaki dunia seni peran dengan bermain di sejumlah film seperti The ABCs of Death, Street Society, Negeri Tanpa Telinga, Gangster, dan Labuan Hati. Meski kini menyandang gelar model dan aktris, mimpi masa kecilnya untuk jadi atlet juga tetap ia jaga dan wujudkan dengan fokus berpartisipasi di sejumlah agenda triathlon.
Model: Kelly Tandiono | Fotografer: Andry Novelino | Lighting: Agus Noor Firdaus | Videografer: Artho Viando, Vivi Melyan | Pengarah gaya: Elsa Simanjuntak | Tata letak: Fajrian | Tim Redaksi: Christina Andhika Setyanti, Rahman Indra, Vetriciawizach S. | Gaun : Eddy Betty Couture | Blazer: motif official at Central Department StoreAksesori: Rinaldy A. Yunardi | Kacamata: Tom Ford, Chloe, dan Michael Kors at Optik Seis | Sepatu: Staccato, Koleksi pribadi Elsa Simanjuntak | Tas : Les Petites Joueurs at Masari | Rias Wajah dan Rambut: Qiqi Franky and Team